JAKARTA – Nurina Permata Putri alias Rina Nose tengah menjadi perbincangan publik usai video yang membahas keputusannya untuk tidak memiliki keturunan dibahas oleh seorang podcaster.
Ia kedapatan pernah mengatakan bahwa masalah dalam hidup–yang telah banyak–pasti akan bertambah banyak jika dirinya memiliki anak.
Pernyataannya itu kemudian dinilai invalid oleh sang podcaster, mengingat sang artis belum pernah memiliki anak selama ini.
Ia juga mengatakan bahwa pernyataan Rina tidak bisa dijadikan “kiblat” karena setiap orang punya tujuannya masing-masing.
Menanggapi hal tersebut, Rina pun mengunggah video di akun media sosialnya untuk memberikan klarifikasi.
Dalam videonya, ia menjelaskan bahwa yang dimaksudnya sebagai “masalah” ketika memiliki anak bukanlah sang anak, melainkan dirinya sendiri.
Hal itu karena ia telah “meraih kesadaran” dalam memahami dirinya sendiri, sehingga ia tahu betul kapasitas psikologinya ketika dihadapkan dengan berbagai masalah–yang bisa datang kapan saja, baik dalam kondisi memiliki anak atau tidak.
“Saya mengenali dalam kondisi apa emosi saya akan seperti apa, dalam kondisi yang seperti apa sikap saya menjadi seperti apa. Itu tuh, [saya] sudah meraih kesadaran itu,” paparnya.
“Nah itu lah yang mendasari saya berpikir ulang kalau saya mau punya anak,” tambahnya.
Menurut Rina, dengan berpegang pada pemahaman tersebut, ia menjadi pribadi yang akan berusaha untuk meminimalisir masalah-masalah lain.
Bahkan, jika bisa, ia juga akan berusaha mencegah masalah yang belum terjadi.
Meskipun begitu, ia cenderung tidak setuju dengan pernyataan sang podcaster yang menyebutkan bahwa pengalamannya yang tidak memiliki anak tidak bisa dijadikan dasar dalam pilihannya.
“Memangnya kita nggak boleh menjadikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekeliling kita, atau peristiwa yang kita lihat di sosial media, itu sebagai bahan evaluasi kita untuk berpikir kehidupan kita nanti ke depannya akan kayak gimana?” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kalimat-kalimat yang diucapkannya berasal dari dirinya sendiri sehingga tidak mewakili pandangan atau pilihan orang lain.
Ia mengimbau agar orang-orang memiliki jawaban mereka sendiri ketika menghadapi pertanyaan terkait dan tidak terpengaruh dengan orang lain–termasuk dirinya.
“Ya jawaban saya mah begini. Kalau kalian mau punya jawaban lain ya jawab dengan versi kalian masing-masing, jangan ngikut-ngikut jawaban saya, gitu,” pungkasnya.