26 C
Indonesia

Kepala HAM PBB Sebut Israel Gunakan Kelaparan sebagai Metode Perang

Must read

PALESTINA – Pembatasan Israel terhadap bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza mungkin merupakan “kejahatan perang”, kata kepala hak asasi manusia PBB.

Penilaian tersebut, yang dilakukan pada Selasa (19/3), menyusul dikeluarkannya laporan yang didukung PBB yang mengatakan bahwa kelaparan kemungkinan besar akan terjadi di Gaza, Palestina, pada Mei.

Kelaparan dapat dihindari jika pertempuran antara Israel dan Hamas diakhiri dan pengiriman bantuan meningkat dengan cepat.

Baca Juga:

“Besarnya pembatasan yang dilakukan Israel terhadap masuknya bantuan ke Gaza, serta cara Israel terus melakukan permusuhan, mungkin sama saja dengan menggunakan kelaparan sebagai metode perang, yang merupakan kejahatan perang,” kata Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk, dikutip dari Al Jazeera.

Juru bicaranya, Jeremy Laurence, mengatakan kepada wartawan di Jenewa, Swiss, bahwa keputusan akhir apakah “kelaparan digunakan sebagai senjata perang” akan ditentukan oleh pengadilan.

“Penderitaan masyarakat Gaza tidak dapat dimaafkan,” katanya.

Meskipun lembaga-lembaga bantuan menyalahkan Israel atas krisis yang terjadi akibat blokade mereka terhadap Gaza, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan mereka memfasilitasi masuknya pasokan ke Gaza.

Israel mengklaim PBB dan kelompok bantuan adalah pihak yang bertanggung jawab atas kuantitas dan kecepatan pengiriman bantuan.

“Israel, sebagai kekuatan pendudukan, mempunyai kewajiban untuk memastikan penyediaan makanan dan perawatan medis bagi penduduk sesuai dengan kebutuhan mereka dan memfasilitasi kerja organisasi kemanusiaan untuk memberikan bantuan tersebut,” kata Turk dalam pernyataan yang disampaikan juru bicaranya.

Laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) yang dirilis pada Senin (18/3) mengatakan bahwa kekurangan gizi dan kekurangan pangan mungkin telah melampaui tingkat kelaparan di Gaza utara.

Bukan hanya itu. Tingkat kematian terkait kelaparan juga disebut mungkin akan segera mencapai tingkat tersebut.

Laporan tersebut memperingatkan bahwa perang telah menyebabkan sekitar separuh warga Palestina di Gaza – sekitar 1,1 juta orang – mengalami kelaparan yang “dahsyat”.

Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa badan tersebut khawatir bahwa tanpa tindakan, 200 orang akan meninggal karena kelaparan setiap harinya.

Turk mengatakan krisis ini “dibuat oleh manusia” dan “sepenuhnya dapat dicegah”.

“Setiap orang, terutama mereka yang mempunyai pengaruh, harus menegaskan bahwa Israel bertindak untuk memfasilitasi masuknya dan distribusi bantuan kemanusiaan dan barang-barang komersial yang diperlukan tanpa hambatan untuk mengakhiri kelaparan dan menghindari semua risiko kelaparan,” katanya.

“Perlu ada pemulihan penuh terhadap layanan-layanan penting, termasuk pasokan makanan, air, listrik dan bahan bakar,” sambungnya.

Oxfam juga merilis sebuah laporan pada Senin, menuduh Israel menggunakan birokrasi untuk “sengaja” menghalangi pasokan bantuan menuju Gaza.

Disebutkan, truk-truk bantuan menunggu rata-rata 20 hari untuk mengakses daerah kantong tersebut.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru