27.2 C
Indonesia

Kemenkes Konfirmasi Adanya Virus Covid Varian Omicron di Indonesia

Must read

JAKARTA – Hari ini, 16 Desember 2021, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi adanya varian virus Covid-19 Omicron di Indonesia.

Varian tersebut ditemukan setelah ketiga petugas kebersihan Rumah Sakit Wisma Atlet melakukan tes rutin dan dinyatakan positif Covid-19 dengan salah satu di antaranya positif varian Omicron.

“Ketiga pasien ini ada di karantina di Wisma Atlet dan tanpa gejala,” jelasnya dalam siaran pers yang berhasil dihimpun oleh Redaksi The Editor beberapa waktu lalu.

Baca Juga:

Dalam keterangan tersebut, Budi juga menyebutkan bahwa ketiganya sudah berstatus negatif Covid-19 setelah menjalani tes PCR kedua mereka hari ini.

Ketiga pekerja itu juga diketahui positif Covid-19 setelah melalui tes PCR oleh dokter rumah sakit pada tanggal 8 Desember 2021.

Dua hari kemudian, pada tanggal 10 Desember 2021, sampel hasil tes tersebut dibawa ke Litbangkes untuk dilakukan tes yang lebih mendalam yaitu genome sequencing.

Pada 15 Desember 2021, hasil tes keluar dan menunjukkan bahwa adanya varian Omicron di salah satu sampel tersebut. Meski begitu, ketiganya dipastikan tidak menunjukkan gejala Covid-19 seperti batuk, pilek, demam, dan lainnya.

Selanjutnya, Budi memaparkan kemungkinan kasus varian Omicron lainnya di Indonesia.
“Dua kasus adalah warga negara Indonesia yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris. Kedua warga negara Indonesia ini sekarang sedang diisolasi di Wisma Atlet,” ungkapnya.

Hingga saat ini, kedua kasus tersebut masih berstatus probable atau belum dapat dipastikan positif maupun negatifnya. Hal ini dikarenakan tes yang baru dilakukan adalah tes PCR dengan marker khusus dan baru akan diketahui hasilnya beberapa hari lagi.

Selain itu, kasus berstatus probable lainnya juga ditemukan pada tiga orang Warga Negara Asing, Tiongkok, yang baru datang di Manado.

Dalam menghadapi kemungkinan varian Omicron yang berada di tengah-tengah masyarakat, Kementerian Kesehatan mengimbau agar tidak panik dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.

Bentuk kewaspadaan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan juga diperlukan. “Jangan kendor, jangan kurang disiplinnya. Terutama dalam memakai masker dan menjaga jarak,” ucap Budi dalam imbauannya.

WHO menetapkan varian Omicron sebagai ‘varian yang menjadi perhatian’. Hal ini disebabkan kekhawatiran penularan yang cepat dan tanpa disertai adanya gejala seperti kasus-kasus yang telah dilaporkan.

Varian ini sendiri pertama kali dideteksi di Afrika Selatan dan dengan cepat terdeteksi di negara-negara lain. Hingga pada akhirnya, kematian pertama varian ini dikonfirmasi telah terjadi di Inggris pada 13 Desember 2021 lalu.

Poin-poin di atas tentunya perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Indonesia agar varian Omicron ini tidak masuk ke lingkup masyarakat Indonesia yang lebih luas lagi.

Beberapa negara bahkan sudah menggalakkan penyuntikan dosis penguat untuk menghadapi varian ini.

Pembatasan penerbangan ke negara tertentu juga diberlakukan. Maka, dengan ditemukannya satu kasus di antara masyarakat Indonesia, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru