BOGOR – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Kristen menyiapkan kado Natal bagi umat Kristiani penyandang disabilitas.
Kado tersebut adalah konten-konten video Alkitab yang terbagi atas 14 tema dan terdiri dari 170 ayat, yang semuanya dibuat dalam bahasa isyarat.
Hal itu diungkap oleh Direktur Urusan Agama Kristen Kemenag Amsal Yowei di Bogor, Rabu (22/11).
“Kami sedang memproduksi konten video Alkitab bahasa isyarat, untuk teman-teman difabel,” kata Amsal, dikutip dari laman resmi Kemenag.
Ia menjelaskan bahwa 170 ayat yang akan dibuat konten videonya terdiri dari 169 ayat dengan 13 tema–termasuk kasih, pengharapan, suka cita, dan duka cita–dan satu ayat yang merupakan ayat Doa Bapa Kami.
Ia mengatakan dirinya berharap agar produksi konten-konten video Alkitab ini dapat selesai sesuai jadwal dan dapat diluncurkan pada 15 Desember mendatang.
“Kehadiran konten video ayat Alkitab bahasa isyarat ini kami harap dapat menjadi kado Natal bagi umat Kristiani, khususnya penyandang disabilitas,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Amsal menjelaskan bahwa produksi konten-konten video Alkitab bahasa isyarat dilakukan dengan menggandeng Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).
LAI dilibatkan untuk membantu proses pemilihan ayat Alkitab sehingga tidak keluar dari pemahaman iman Kristiani.
“Ayat Alkitab yang dipilih juga dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru versi 2 yang diluncurkan oleh LAI pada Februari lalu,” tuturnya.
Ditjen Bimas Kristen Kemenag juga menggandeng Koneksi Indonesia Inklusif (KONEKIN), yang merupakan yayasan yang berkonsentrasi terhadap program kesejahteraan hidup bagi para penyandang disabilitas.
Kehadiran video ayat Alkitab Bahasa Isyarat disebut semakin menguatkan komitmen dan upaya Kemenag untuk terus memperluas akses Difabel terhadap Kitab Suci.
Sebelumnya Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kemenag telah mencetak Mushaf Qur’an bahasa Isyarat (MQI), yang kemudian menjadi yang pertama di Indonesia bahkan dunia.
Selain itu, Ditjen Bimas Buddha Kemenag juga diketahui tengah menyusun Kitab Suci Buddha dalam versi cetak Braille.
Penyusunan ini dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Pada tahap awal, terobosan ini dilakukan dengan menyusun Dhammapada Braille.
Keberadaan Dhammapadha Braille yang diharapkan bisa dimanfaatkan oleh umat Buddha, terutama bagi sahabat difabel.