24.5 C
Indonesia

Keempat Biksunya Positif Narkoba, Kuil Buddha di Thailand Kini Kosong

Must read

THAILAND – Sebuah kuil Buddha kecil di Thailand kini dibiarkan tanpa biksu setelah mereka semua dipecat karena gagal dalam tes narkoba.

Kepada kantor berita AFP, seorang pejabat mengatakan bahwa keempat biksu, termasuk kepala biara, di utara Provinsi Phetchabun dinyatakan positif metamfetamin.

Boonlert Thintapthai mengatakan bahwa para biksu kemudian dikirim ke klinik kesehatan untuk menjalani rehabilitasi narkoba.

Baca Juga:

Penggerebekan itu terjadi di tengah kampanye nasional untuk memberantas perdagangan narkoba.

Para biksu dilaporkan dikeluarkan dari kuil setelah polisi melakukan tes urin pada Senin (28/11) yang membuat keempat pria itu gagal. Para pejabat tidak mengatakan apa yang membuat kuil tersebut menjadi perhatian polisi.

Kepada AFP, Thintapthai mengatakan bahwa “kuil sekarang kosong dari biksu dan penduduk desa terdekat khawatir mereka tidak dapat melakukan jasa”.

Membuat jasa adalah praktik Buddhis yang penting dengan menempatkan para jemaat mendapatkan kekuatan perlindungan dari berbuat baik–dalam hal ini dengan memberikan makanan kepada para biksu.

Akan tetapi, Thintapthai mengatakan bahwa pejabat daerah telah meminta bantuan dari kepala biara setempat, yang telah berjanji untuk menugaskan beberapa biksu baru ke vihara di Distrik Bung Sam Phan dalam upaya untuk mengurus para jemaat.

Dilansir dari BB, dalam beberapa tahun terakhir, metamfetamin telah menjadi masalah besar di Thailand, dengan penyitaan obat tersebut mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada tahun 2021, menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan.

Negara ini adalah titik transit utama untuk metamfetamin. Narkoba tersebut membanjiri negara itu dari Myanmar, yang merupakan produsen metamfetamin terbesar di dunia, melalui Laos.

Pil tersebut kemudian dijual di jalanan dengan harga sekitar 50 Baht (sekitar Rp22 ribu).

Bulan lalu, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha memerintahkan penghentian obat-obatan terlarang setelah seorang mantan polisi menewaskan 37 orang dalam penembakan di sebuah tempat penitipan anak.

Ia sebelumnya dipecat dari kepolisian karena kepemilikan metamfetamin.

 

Sumber: BBC

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru