20.6 C
Indonesia

Kapal Perang Cina Diduga Arahkan Laser Ke Pesawat Australia

Must read

AUSTRALIA – Sebuah kapal perang Cina diduga menggunakan laser untuk “menyilaukan” jet Angkatan Udara Australia. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu (19/2), Canberra menyebutnya sebagai “insiden keselamatan serius”.

“Tindakan seperti ini berpotensi membahayakan nyawa,” kata pernyataan Angkatan Pertahanan Australia, seraya menambahkan pihaknya mengutuk keras “perilaku militer yang tidak profesional dan tidak aman.”

Sebelumnya, para pilot yang pernah menjadi sasaran serangan laser melaporkan mengalami disorientasi kilatan, nyeri, kejang, bintik-bintik dalam penglihatan mereka, bahkan hingga kebutaan sementara.

Baca Juga:

“Selama fase kritis penerbangan ketika pilot tidak memiliki waktu yang cukup untuk pulih, konsekuensi dari paparan laser bisa menjadi tragis,” kata dokumen Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat.

Insiden itu terjadi pada hari Kamis (18/2). Sebuah pesawat P-8A Australia, sebuah pesawat pengintai dan pesawat perang anti-kapal selam, terbang di atas Laut Arafura.

Militer Australia mengungkap bahwa laser diarahkan oleh salah satu dari dua kapal perang Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLAN) yang saat itu tengah berlayar ke timur melintasi Laut Arafura.

Foto kedua kapal tersebut dirilis dengan pernyataan, yang menurut nomor lambung mereka, adalah kapal perusak berpeluru kendali Hefei dan transportasi amfibi dermaga Jinggang Shan.

Meskipun begitu, tidak ada pernyataan dari Australia tentang kapal mana yang mengarahkan laser ke pesawat mereka.

Cina tidak segera berkomentar atas tuduhan tersebut.

Insiden ini bukanlah pengalaman pertama bagi Australia.

Pada Mei 2019, beberapa pilot Australia mengatakan bahwa mereka beberapa kali menjadi sasaran laser komersial selama misi di Laut Cina Selatan.

Dalam sebuah laporan pada Juni 2018, pejabat militer Amerika Serikat mengatakan kepada CNN bahwa setidaknya ada 20 dugaan insiden laser Cina di Pasifik timur dari September 2017 hingga Juni 2018.

Ketegangan militer antara Cina dan Australia memang sedang meningkat, dengan lonjakannya terjadi pada November lalu.

Saat itu Canberra mengatakan pihaknya memasuki pakta dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.

Pada hari pengumuman sub-kesepakatan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijan mengatakan Australia harus “mempertimbangkan secara serius apakah akan memandang Cina sebagai mitra atau ancaman.”

 

Sumber: CNN

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru