ITALIA – Wisatawan di Venesia kini dianjurkan untuk menghilangkan rasa haus mereka dengan meminum air dari air mancur atau keran dan tidak membelinya dalam kemasan botol plastik sekali pakai.
Pada tahun 2019, tercatat ada 5,5 juta orang yang mengunjungi kota berpenduduk 50.000 jiwa itu.
Kepada AFP, dewan kota mengatakan bahwa, tergantung pada musim, pariwisata bertanggung jawab atas hingga 40 persen produksi sampah di sana.
Ketika jumlah pengunjung mulai pulih dari kondisi saat pandemi, kota ini mencari cara untuk membatasi dampak negatif dari kehadiran para pelancong terhadap lingkungan setempat.
Apa yang dilakukan Venesia untuk mencegah over tourism?
Mulai tahun 2023 nanti, Venesia akan mengenakan pajak turis. Sekarang, kota kanal ini meluncurkan kampanye untuk mendorong orang agar tidak membeli minuman dalam botol plastik yang sekali pakai.
Dilansir dari euronews, di Venesia, air mancur mudah ditemukan, dengan total ada 126 air mancur yang tersebar di seluruh pusat bersejarah.
Seorang arsitek untuk dewan kota, Alberto Chinellato, mengatakan bahwa ada satu air mancur di sekitar setiap 100 meter.
“Mendorong penggunaan air minum gratis menghasilkan lebih sedikit limbah (…) tetapi juga membawa lebih sedikit botol di pusat bersejarah, yang berarti lebih sedikit polusi dan lebih sedikit transportasi,” jelasnya.
Perusahaan distribusi air Veritas telah mengembangkan aplikasi seluler untuk membantu wisatawan menemukan tempat untuk mengisi botol air mereka.
Aplikasi tersebut memetakan semua air mancur di Venesia. Wisatawan hanya perlu mengaktifkan GPS untuk dapat menemukan rute ke air mancur yang paling dekat dengan mereka.
Mengapa pengurangan sampah plastik di Venesia penting?
Hotel Flora, yang berada tepat di belakang Saint Mark’s Square yang terkenal, telah memutuskan untuk mengambil langkah lebih jauh dalam mendorong wisatawan untuk berhenti membeli botol plastik sekali pakai.
Pemiliknya, Gioele Romanelli, membuat peta cetaknya sendiri yang menandai air mancur di Venesia–menekankan titik keberadaannya dengan visualisasi tetesan air biru.
Ia mengatakan langkah itu memberi tahu orang gambaran visual tentang betapa mudahnya tindakan pengurangan sampah sederhana ini.
Ketika para tamu check in, mereka diberitahu tentang dorongan untuk mengurangi plastik dan diberikan salah satu peta tersebut.
Ia mengatakan bahwa reaksi mereka seringkali terlihat antusias, sementara beberapa orang terkejut mengetahui bahwa air di kota dapat diminum.
“Dengan gerakan kecil ini, pelanggan kami dapat berpartisipasi aktif dalam perang melawan plastik,” ungkapnya.
Ia juga melihat langkah ini sebagai cara untuk menyampaikan rasa “tanggung jawab” tertentu di kota “yang memiliki jumlah turis yang gila”.
Dan mencegah polusi sangat penting di kota seperti Venesia yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Seperti yang dijelaskan Romanelli, “kita akan menjadi korban pertama yang terlihat dari kemungkinan kenaikan [permukaan laut] dan karenanya menjadi sangat diperlukan untuk sebuah kota yang dikenal memiliki jumlah turis yang gila-gilaan.”
Sumber: euronews