KOREA SELATAN – Ruangan di Museum Samsung, Korea Selatan dibuat temaram agar lampu yang menyinari deretan lukisan yang dipajang di dinding dapat dilihat dengan jelas.
Saat dikunjungi, lukisan-lukisan ini dipajang dengan teknologi modern milik Samsung, yakni dengan proyektor yang dapat membuat lukisan terlihat hidup.
Dan lagi tentunya musik pengiring yang sesuai dengan background lukisan juga disesuaikan. Jadi, yang datang ke museum ini akan terbawa suasana saat tiap-tiap lukisan muncul bergantian.
Shin Yun Bok, seorang pelukis asal Korea Selatan yang mengungkapkan cintanya pada Dinasti Joseon lewat lukisan.
Lukisan Shin Yun Bok sangat menarik untuk dilihat karena meski berasal dari Dinasti Joseon, tepatnya dari masa Raja Yeongjo dan Raja Jeongjo di abad ke-18, namun warna yang ditunjukkan oleh lukisan ini sangat modern dan cerah.
Bila dilihat sepintas warna biru, hijau, abu-abu dan bahkan merah adalah warna dominan yang dipakai oleh Shin Yun Bok. Lukisan ini semakin menarik untuk dilihat bila diperhatikan secara detail.
Shin berani melukis wanita-wanita yang tidak menutup dadanya sama sekali.
Dan bila diperhatikan, Shin juga tak sungkan melukis wajah pria-pria jaman Joseon yang terlihat birahi menatap wanita.
Lukisan ini adalah potret sosial masyarakat kelas atas yang sangat jarang dipublikasi di negeri Ginseng ini.
Shin Yun Bok dalam lukisannya memang sangat berani menunjukkan bagaimana perilaku masyarakat kelas atas hingga keluarga kerajaan di masa lalu.
Diantaranya pria yang tengah mabuk dan merayu perempuan-perempuan pelacur.
Tak hanya itu, perselingkuhan para pejabat kelas atas juga ditunjukkan dengan sangat detail oleh Shin.
Di salah satu lukisannya, Ia menunjukkan bagaimana seorang perempuan yang mencari tahu perselingkuhan suaminya dengan diam-diam mengikutinya.
Selain itu, lukisan Shin juga menggambarkan kehidupan bangsawan maupun rakyat biasa lainnya di Dinasti Joseon.
Misalnya perilaku masyarakat yang kerap mengikuti upacara yang dipimpin oleh dukun, petani yang bekerja di ladang dan pebisnis era Joseon.
Di jaman itu, Shin Yun Bok juga menggambarkan bahwa tarian pedang yang dibawakan oleh wanita adalah suguhan favorit para bangsawan kelas atas.
Biasanya salah satu bangsawan akan mengundang bangsawan lain untuk menonton pertunjukan ini.
Dan sudah tentu, para pemusik dan pelacur akan hadir di tempat yang sama. Suguhan-suguhan semacam ini di jamannya disajikan hanya untuk ditonton oleh pria.
Lukisan Shin Yun Bok memang lebih banyak bicara tentang kehidupan para Gisaeng atau pelacur yang hidup di masa Dinasti Joseon.
Gisaeng adalah budak milik kerajaan yang sehari-harinya bekerja sebagai pelacur atau sekedar menemani pejabat-pejabat yang bekerja untuk pemerintah di jaman itu.
Lukisan Shin tidak hanya menggambarkan kehidupan para gisaeng saat menemani pria hidung belang, namun juga situasi kehidupan mereka sehari-hari.
Lukisan yang menggambarkan pertengkaran di rumah bordil juga jadi salah satu bagian yang perlu untuk dilihat.
Shin dengan jenaka menggambarkan situasi birokrat yang lamban dan ala kadarnya di Korea kala itu.
Cara membedakan gisaeng dan wanita kelas atas dari lukisan Shin Yun Bok adalah dari tandu yang mereka pakai.
Wanita kelas atas di jaman Dinasti Joseon menggunakan tandu yang tertutup sehingga orang yang lalu lalang tidak bisa melihat siapa yang tengah berada di dalam.
Sementara itu, tandu milik seorang gisaeng biasanya terbuka dan hanya muat untuk dirinya sendiri.
Masih dari lukisan Shin Yun Bok, kita juga akan mengetahui bahwa gisaeng biasanya terlihat sering merokok dengan pipa di depan umum, yang mana tingkah laku ini tidak umum dilakukan wanita kelas atas atau bangsawan.
Selain belajar tentang gisaeng, kita juga akan diberitahu tentang perbedaan pria yang sudah menikah atau yang belum menikah dari lukisan Shin Yun Bok.
Lukisan pria yag memakai topi lebar biasanya menggambarkan pria yang sudah menikah, sementara pria yang tidak memakai topi biasanya belum menikah.
Lukisan ini selain mengundang simpati pada wanita, juga menunjukkan kritik tajam pada pria.
Tiap lukisan wajah-wajah pria yang terlihat bernafsu pada wanita digambarkan berperilaku seperti hewan.
Di salah satu lukisannya Shin dengan berani menunjukkan gambaran pria-pria jaman Dinasti Joseon yang tengah memeluk perempuan dari belakang dengan wajah penuh nafsu di depan umum.