JAKARTA – Yaakov Baruch adalah salah satu rabi jemaat Yahudi asal Indonesia yang hadir dalam pertemuan antara Presiden Israel dan pemuda Nahdlatul Ulama (NU) di Yerusalem, Israel beberapa hari yang lalu.
Kehadiran Yaakov dalam pertemuan ini bersama dengan pemuda NU memang cukup mengundang banyak pertanyaan karena keduanya berada di garis pertemuan yang sangat berbeda, terutama yang berkaitan dengan Islam.
Dari penelusuran Redaksi The Editor, Yaakov menyebut diri sebagai Rabi dari Kahal Kadosh Shaar HasShamayim, sebuah organisasi yang membawahi Konggregasi Portugis Israel di Indonesia.
Tak hanya itu, lewat akun media sosial Instagramnya di @yaakov_baruch, dia juga menyebut diri sebagai pendiri dari Museum Holokaus Indonesia yang berada di Jalan Bakti Abri Watulambat Tondano, Minahasa.
CNN Indonesia merilis data bila ayah Yakoov yang bernama Toar Palilingan merupakan seorang penganut Kristen Protestan dan bersuku Minahasa.
Yakoov ternyata mengetahui bila ia memiliki darah Yahudi di tubuhnya dari neneknya saat masih SMA.
Saat menelusuri riwayatnya, ia menemukan kenyataan bila kakek buyut dari garis keturunan ibunya adalah seorang pegawai angkatan bersenjata dari pemerintah kolonial Hindia Belanda bernama Elias Van Beugen.
Yakoov juga tercatat sebagai seorang dosen yang mengajar Hukum Internasional dan Hukum Humaniter di Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Pertemuan Yang Dikecam
Pertemuan antara NU dan Presiden Israel Isaac Herzog yang juga dihadiri oleh Yakoov mendapat banyak kecaman dari umat muslim yang ada di Indonesia.
Menurut masyarakat Islam, pertemuan tersebut seharusnya tidak pernah terjadi karena NU seharusnya menyadari kondisi peperangan yang saat ini tengah terjadi antara Israel dan Palestina di Gaza.
Pertemuan ini juga membuat NU harus mengadakan konferensi pers untuk meluruskan apa yang tengah terjadi.
Presiden Jokowi Bereaksi
Presiden Joko Widodo juga ikut serta mengomentari pertemuan anatar NU dan Presiden Israel.
Lewat konferensi pers, Presiden Jokowi mengatakan bila PBNU (pengurus besar Nahdlatul Ulama) adalah lembaga yang berhak menjawab perihal kunjungan anak muda NU ke Israel.
Sementara ia, Presiden Jokowi, mengatakan bila sikap pemerintah jelas yaitu menaati isi UUD 1945.
“Ya ditanyakan saja ke PBNU karena sikap pemerintah itu jelas sesuai dengan UUD 1945 jelas sekali jadi tolong ditanyakan ke PBNU. Indonesia selalu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Itu yang terus kita pegang,” tandas Jokowi.