21.4 C
Indonesia

India Menyaksikan Kematian Citah Ketujuh Yang Dibawa dalam Upaya Reintroduksi

Must read

INDIA – India kembali menyaksikan kematian citah dalam upaya pengenalan kembali spesies itu di negara tersebut yang telah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.

Kali ini, seekor citah jantan bernama Tejas ditemukan mati di Taman Nasional Kuno yang berlokasi di Madhya Pradesh.

Kematiannya yang diketahui pada Selasa (11/7) membawa angka kematian citah di taman tersebut menjadi tujuh ekor sejak Februari tahun ini.

Baca Juga:

Mengutip The Indian Express, Kepala Konservator Hutan J S Chouhan mengatakan bahwa tim pemantau melihat ada beberapa luka di leher Tejas sekitar pukul 11 pagi.

“Tim medis sudah diterjunkan ke lokasi. Dokter satwa liar memeriksa cheetah itu dan prima facie menemukan bahwa lukanya serius,” katanya.

“Cheetah tersebut kemudian ditemukan mati di tempat sekitar pukul 2 siang. Luka yang diderita oleh Tejas sedang diselidiki. Penyebab kematian akan dipastikan setelah post-mortem,” tambahnya.

Chouhan juga mengatakan bahwa petugas satwa liar juga tengah menyelidiki apakah kematian itu disebabkan oleh luka yang muncul akibat kekerasan.

“Tejas berada di area tanah berpagar bersama cheetah betina Namibia, Savana. Ada juga beberapa babi hutan di dalam area tersebut, namun kemungkinan mereka menyebabkan kematian sangat kecil karena mereka kebanyakan menyerang kaki,” jelasnya kemudian.

“Tidak ada macan tutul di dalam kandang dan tanda cedera tidak konsisten dengan macan tutul. Bedah mayat akan memperjelas keadaan seputar kematian ini,” sambungnya.

Sebelumnya, pada 27 Juni, terjadi pertemuan yang melibatkan kekerasan antara dua koalisi citah, yang menurut pejabat satwa liar mungkin disebabkan oleh permasalahan wilayah.

Menurut para pejabat, dua citah Namibia yang dikenal sebagai “The Rock Stars”, Guarav dan Shaurya, dengan gigih mempertahankan wilayah mereka melawan koalisi Afrika Selatan Agni dan Vayu–yang dijuluki “The White Walkers”.

Dengan kematian Tejas, tujuh kucing besar, termasuk tiga anak yang lahir dari citah Namibia bernama Jwala, telah mati di taman nasional tersebut sejak Maret sebagai kemunduran program reintroduksi yang diluncurkan dengan banyak kemeriahan pada September tahun lalu.

Kematian terbaru terjadi sehari setelah dua citah jantan baru dilepaskan ke alam liar di taman nasional itu.

Pada 9 Mei, seekor citah betina, Daksha, yang dibawa dari Afrika Selatan mati setelah “interaksi kekerasan” dengan dua citah jantan saat kawin.

Kematian Daksha terjadi tak lama setelah kematian Uday, yang jatuh sakit pada bulan April.

Pada 27 Maret, seekor citah Namibia bernama Sasha meninggal karena komplikasi ginjal.

Sasha diyakini mengidap penyakit ginjal selama penahanannya di Namibia dan tidak sehat sejak tiba di Kuno.

Tiga dari empat anak yang lahir dari Jwala mati pada bulan Mei. Sementara anak pertama mati pada 23 Mei karena diduga lemah, dua lainnya mati pada 25 Mei karena “kondisi cuaca ekstrem dan dehidrasi”.

 

Sumber: The Indian Express


Baca juga: Satu Lagi Citah Yang Dibawa ke India Mati

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru