JAKARTA – Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian ikut serta menyemarakkan momentum Hari Pahlawan yang jatuh tepat pada Rabu (10/11) kemarin.
Salah satunya adalah dengan menelurkan beberapa kebijakan strategis yang bertujuan untuk menjaga ketersediaan ketahanan pangan nasional sebagaimana yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo.
Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengungkapkan salah satu kebijakan yang diambil oleh lembaganya adalah dengan mendukung arah gerak sektor pertanian melalui pengembangan alat mesin pertanian (Alsintan) pra panen yang terdiri dari traktor roda dua, traktor roda empat, pompa air, transplanter, chopper, cultiator, hand sprayer, eksavator dan lain-lain.
“Lalu juga ada fasilitas penyaluran pupuk subsidi dan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO),” kata Ali.
Program strategis lain yang diambil PSP, lanjut Ali, adalah dengan menyiapkan sistem Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS). Tak hanya itu, lanjutnya, Ditjen PSP juga memberikan fasilitas pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Berikutnya ada perlindungan lahan pertanian (LP2B), pemetaan LBS, optimalisasiasi lahan melalui kegiatan optimalisasi lahan rawa dan Food Estate,” urai Ali.
Tak hanya itu, lanjut Ali lagi, Ditjen PSP juga akan menyediakan suplesi air irigasi untuk komoditas tanaman pangan, hortikultura dan peternakan melalui kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), pembangunan embung, DAM parit, long storage, pembangunan irigasi perpompaan dan perpipaan.
Dan di aspek prasarana dan sarana pertanian untuk mendukung pencapaian produksi komoditas pertanian nasional tahun 2021, Ali menyebut lembaga yang dipimpinnya telah menyiapkan beberapa program.
“Program yang dirancang yakni peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan,” tutur Ali.
Ali mengatakan bahwa ada beberapa sasaran yang ingin dicapai lembaganya melalui program tersebut, diantaranya adalah memproduksi padi sebanyak 54,7 juta ton GKG, memproduksi jagung sebanyak 23 juta ton PK, memproduksi kedelai sebanyak 0,29 juta ton, memproduksi daging sebanyak 0,43 juta ton dan memproduksi bawang merah sebanyak 1,62 juta ton.
“Untuk cabai kita target 2,67 juta ton, bawang putih 0,98 juta ton, kopi 0,78 juta ton, kakao 0,76 juta ton, tebu 32,96 juta ton dan kepala sebayak 2,82 juta ton,” papar Ali.
Adapun sasaran kegiatan yang akan dilakukan oleh Ditjen PSP adalah dengan melakukan rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) sebanyak 5.150 unit, irigasi perpompaan 705 unit, irigasi perpipaan 152 unit, embung pertanian dan bangunan konservasi air 401 unit dan optimasi lahan seluas 35 ribu hektar.
“Untuk pengembangan atau rehabilitasi Jalan Usaha Tani (JUT) sebanyak 1.000 unit, Alsintan pra panen sebanyak 25.111 unit, UPPO 1.295 unit, AUTP 400 ribu hektar lahan, AUTS/K 100.000 ekor, Food Estate Kalimantan Selatan 46 ribu hektar dan alokasi pupuk subsidi 9,04 juta ton,” terang Ali.
Sebagaimana diketahui, dibawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) Ditjen PSP turut berjuang menjaga pangan dengan beragam kegiatan sepanjang tahun 2021.
Dimana memasuki era 4.0, Syahrul meminta agar sektor pertanian diperkuat dengan inovasi teknologi dan mekanisasi pertanian. Langkah tersebut diambil sebagai upaya untuk memperkuat sektor pertanian ke arah yang maju, mandiri dan modern.
“Tentu juga untuk mencapai target pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor,” tutup Syahrul.