23.4 C
Indonesia

Hancer Hanya Bisa Duduk Menggenggam Tangan Anak Perempuannya Yang Tertimpa Reruntuhan Gempa Turki

Must read

TURKI – Nama Mesut Hançer menjadi perbincangan sejak beberapa hari yang lalu, dengan fotonya bersama anaknya yang menjangkau berbagai belahan dunia lewat banyak publikasi.

Sayangnya, bukan foto kebahagiaan keduanya yang dilihat orang-orang, melainkan foto yang menggambarkan kepiluan tak terelakkan usai gempa mengguncang Turki dengan dahsyat.

Diambil oleh Adem Altan, foto itu menunjukkan sosok Hançer yang duduk di antara puing bangunan yang runtuh akibat gempa sambil memegang tangan anaknya yang sudah tak berdaya karena tertimbun reruntuhan di belakangnya.

“Ia tidak pernah melepaskan tangan anak perempuannya yang meninggal pada saat gempa,” tulisnya di unggahan Instagram Story pada Rabu (8/2).

Dalam foto itu, mayat anak Hançer terlihat berada di atas kasur–bencana besar itu mungkin terjadi saat ia tertidur atau sedang bersantai di sana dan meruntuhkan beberapa lantai bangunan ke atasnya.

“Rasa sakit yang tak dapat dipercaya,” tulis Altan kemudian.

Dilansir dari The Guardian, sang fotografer mengaku Hançer sendiri lah yang memintanya untuk mengabadikan momen itu.

Pria itu mengenakan jaket berwarna oranye–warna yang amat menonjol di antara puing-puing bangunan–untuk mengurangi sensasi dingin yang diantarkan oleh cuaca pada hari itu.

Dengan tetap menggenggam erat tangan anaknya, yang disebutkannya bernama Irmak, ia dipotret beberapa kali oleh Altan.

Hançer mungkin tidak mengetahui bahwa foto dirinya dan Irmak kemudian mengetuk pintu hati banyak orang, menyadarkan mereka bahwa ada kesedihan mendalam yang harus dilalui mereka yang ditinggal orang tersayang akibat bencana ini.

“Mata saya penuh dengan air mata selagi saya mengambil gambar. Saya menunggu selama beberapa saat setelahnya, berharap seseorang akan datang dan mengambil gadis itu,” tutur Altan.

“Sayangnya, tidak ada yang datang,” katanya melanjutkan.

Fotografer yang bekerja untuk kantor berita AFP itu pun terpaksa meninggalkan keduanya untuk mendokumentasikan sisi yang lain.

Esoknya, pada pagi hari, ia kembali ke titik yang sama namun Hançer dan Irmak sudah tidak ada di sana.

Altan mengetahui hasil jepretannya itu menjadi viral dan dibagikan oleh banyak orang di media sosial.

Ia juga mengatakan telah menerima banyak pesan yang mengatakan bahwa foto itu sangat kuat dalam menunjukkan rasa sakit dari gempa bumi.

Baginya sendiri, foto itu telah melaksanakan tugasnya: menunjukkan kehancuran fisik dan emosi akibat gempa–itu mendokumentasikan cinta yang tak redup dari seorang ayah untuk anaknya.

Foto itu, tambahnya, juga bertanya, “Apakah ada rasa sakit yang lebih parah daripada ini?”

“Saya tidak bisa membandingkannya dengan potret mana pun yang pernah saya ambil,” katanya.

“Benar foto itu menarik banyak perhatian, tapi saya tidak bisa mengatakan saya senang. Ini adalah malapetaka,” tutupnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru