MEDAN – Partai Golongan Karya (Golkar) resmi menunjuk Bobby Nasution sebagai calon gubernur di Pilkada Sumatera Utara.
Dengan demikian, pria yang saat ini menjabat sebagai Walikota Medan ini resmi menggantikan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah dalam percaturan politik Pilkada Sumatera Utara.
Padahal Musa Rajekshah sendiri disebut-sebut memiliki ambisi untuk maju di sebagai calon gubernur. Dan, Musa sendiri di Partai Golkar menjabat sebagai Ketua DPD I Sumatera Utara.
Mawartanews.com merilis kabar bila keputusan Golkar ini mendapat banyak perhatian dari berbagai tokoh dan pengamat politik.
Salah satunya adalah Usman Sitorus. Sebagai pengamat politik ia menilai sikap Musa patut dicontoh karena menjalankan politik yang santun dengan menerima keputusan partai tanpa menunjukkan rasa kecewa secara terbuka di publik.
“Surat tugas yang diterima oleh Bobby Nasution sebagai calon gubernur Sumatera Utara dari Partai Golkar menunjukkan sikap politik yang sangat santun dari Bang Ijek. Ini adalah contoh luar biasa dari etika politik yang harus kita apresiasi dan teladani,” ujar Usman, Kamis sore (20/6).
Menurut Usman, sikap Bang Ijek, sapaan akrab Musa, yang menghormati keputusan partai tanpa memperlihatkan kekecewaan pribadi adalah contoh etika politik yang baik.
Ia menekankan bahwa meskipun dirinya berasal dari Partai PPP, bukan dari Golkar, Usman merasa perlu mengakui dan menghormati etika politik yang ditunjukkan oleh Ijek.
“Etika politik yang baik adalah sesuatu yang perlu kita contoh. Saya harap pendukung Bang Ijek juga dapat lebih dewasa dan memahami keputusan politik ini. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran untuk etika politik di Indonesia, sehingga kita bisa membangun negara dengan politik yang beretika,” lanjut Usman.
Keputusan Partai Golkar ini diharapkan Usman dapat membawa angin segar bagi iklim politik di Sumatera Utara.
Bobby Nasution, dengan dukungan penuh dari partai, menurutnya memiliki peluang besar untuk menang di Pilgub Sumut 2024.
Di sisi lain, sikap Bang Ijek yang menunjukkan politik santun dan penuh etika menjadi contoh positif bagi politisi lainnya di Indonesia.
Dengan demikian, lanjutnya, di tengah dinamika politik yang sering kali keras dan penuh intrik, Usman menilai sikap Ijek yang menerima keputusan partai dengan sikap yang terpuji memberikan harapan baru bahwa politik Indonesia masih memiliki ruang untuk etika dan kesantunan.
“Ini adalah langkah penting menuju politik yang lebih matang dan beretika, yang tidak hanya mengutamakan kepentingan pribadi tetapi juga kepentingan bersama untuk kemajuan daerah dan bangsa,” ungkapnya.
Sebelumnya, keputusan Partai Golkar menunjuk Walikota Medan Bobby Nasution untuk maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara 2024 diketahui dari akun resmi media sosial Partai Golkar.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto menyebut Keputusan ini merupakan keputusan bersama.
“Golkar membuat keputusan itu juga berdasarkan masukan dari ketua DPD Golkar Sumut Pak Ijek,” ungkapnya.
Airlangga juga berharap Gubernur dan Wakil Gubernur nantinya dapat senafas dan seirama untuk mendorong perkembangan masyarakat di Sumatera Utara.
