FILIPINA – Mali, seekor gajah kesayangan di Kebun Binatang Manila di Filipina, mati setelah menghabiskan lebih dari empat dekade sendirian di kandang yang buruk.
Mengutip Business Insider, gajah betina itu dijuluki sebagai salah satu gajah “paling menyedihkan” di dunia oleh para aktivis hewan.
Kritik terhadap perlakuan Mali menunjuk pada kondisi di Kebun Binatang Manila, mengingat keberadaannya yang menyendiri dan kurangnya perawatan medis yang layak.
Sebagai tanggapan, otoritas kebun binatang berpendapat bahwa Mali, yang menghabiskan seluruh hidupnya di penangkaran, paling cocok dengan lingkungan tersebut.
Sir Paul McCartney, dan sejumlah selebritas lainnya, termasuk Pamela Anderson, menyerukan pembebasan Mali, menurut PETA Asia.
Pada tahun 2013, ia mengirim surat kepada Benigno Aquino III, yang saat itu menjabat sebagai presiden Filipina, memintanya untuk memindahkan gajah tersebut ke cagar alam yang luas di Thailand–tempat yang membuat Mali dapat berada di antara gajah-gajah lainnya.
Di alam liar, gajah betina hidup dalam kelompok keluarga yang dipimpin oleh seorang ibu pemimpin, membesarkan keturunannya, dan membentuk hubungan emosional yang awet.
Pekan lalu, Mali mulai menunjukkan tanda-tanda kesusahan dan diobati dengan antihistamin dan vitamin.
Ia meninggal pada Selasa (28/11) sore. Otopsi menunjukkan adanya kanker di beberapa organ dan penyumbatan di aortanya.
Mali tiba di Kebun Binatang Manila saat masih bayi pada tahun 1981 sebagai hadiah dari pemerintah Sri Lanka kepada mantan Ibu Negara Filipina Imelda Marcos.
Selama lebih dari 40 tahun, ia hidup sebagai satu-satunya gajah di kebun binatang itu.
Kematiannya menghidupkan kembali diskusi tentang kondisi hewan di penangkaran dan tanggung jawab kebun binatang untuk menyediakan perawatan medis yang tepat.
Pernyataan PETA Asia mengatakan Mali meninggal di “kandang betonnya yang tandus,” tidak mendapat perawatan ahli dari dokter hewan, karena “ketidakpedulian dan keserakahan,” menurut CBS News.
Mali adalah salah satu atraksi paling populer di Kebun Binatang Manila.
“Ia adalah wajah yang menyapa semua orang yang mengunjungi Kebun Binatang Manila. Ia adalah bagian dari hidup kami,” kata Honey Lacuna, Wali Kota Manila, kepada BBC News.