22.4 C
Indonesia

Empat Wilayah Ukraina Yang Dikuasai Rusia Gelar Referendum

Must read

UKRAINA – Daerah-daerah Ukraina yang tengah diduduki Rusia kini tengah melakukan apa yang disebut “referendum”, tentang apakah mereka akan bergabung dengan Rusia atau tidak.

Agenda ini menyusul dirilisnya pernyataan Moskow yang mengatakan dengan meyakinkan bahwa Rusia akan melakukan pencaplokan wilayah alias aneksasi.

Pemungutan suara dalam referendum tersebut melibatkan empat wilayah Ukraina yang telah diduduki Rusia selama invasinya.

Aneksasi dapat menciptakan klaim Rusia bahwa wilayahnya diserang dari senjata Barat yang dipasok ke Ukraina.

Dan ini tentu berpotensi meningkatkan perang lebih lanjut.

Rusia sebelumnya telah mencaplok Krimea di Ukraina selatan pada tahun 2014.

Hasil itu juga diperoleh melalui “referendum” yang kemudian dinilai sebagai langkah yang tidak sah oleh komunitas internasional.

Sekutu Barat Ukraina telah mengecam pemungutan suara baru ini sebagai perampasan tanah dan berjanji untuk tidak mengakui hasil yang keluar nanti.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan bahwa langkah tersebut adalah “eskalasi berbahaya”.

Kepada Dewan Keamanan PBB, Blinken mengatakan bahwa tidak ada klaim Rusia atas tanah Ukraina yang dapat mengambil hak Ukraina untuk mempertahankan diri sendiri.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato yang dibacakan pada Kamis (22/9) malam mengatakan bahwa surat suara itu “palsu” dan tidak demokratis.

Pemungutan suara dilakukan awal pekan ini di wilayah timur Luhansk dan Donetsk, serta Zaporizhzhia dan Kherson di selatan.

Keempat wilayah tersebut mewakili sekitar 15% dari Ukraina, atau seluas Hungaria, menurut kantor berita Reuters.

Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung selama lima hari.

Media Rusia melaporkan bahwa pejabat pemilu akan mendatangi tiap-tiap pintu dengan kotak suara portabel dari hari Jumat (23/9) hingga Senin (26/9).

Tempat pemungutan suara hanya akan beroperasi pada hari kelima, yaitu hari Selasa (27/9), karena alasan keamanan.

Ratusan stasiun dijadwalkan untuk dibuka hari itu, dengan pemilih juga diperbolehkan memberikan suara di luar wilayah mereka sendiri.

Pengungsi yang memenuhi syarat untuk memilih juga dapat melakukannya di beberapa bagian Rusia.

Bagian dari Luhansk dan Donetsk telah berada di bawah kendali separatis yang didukung Rusia sejak tahun 2014, dengan lebih banyak wilayah yang diambil tahun ini.

Surat suara yang akan dibagikan di wilayah tersebut hanya akan ditulis dalam bahasa Rusia

Moskow mengambil bagian dari wilayah Zaporizhzhia dan Kherson ketika menyerbu pada bulan Februari.

Surat suara baru datang setelah Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu (21/9) mengumumkan tentang mobilisasi militer parsial.

Langkah itu mengharapkan akan adanya 300.000 pasukan cadangan yang dapat ditugaskan untuk menjalani “operasi militer khusus” di Ukraina.

Akan tetapi, pengumuman itu direspons dengan banyak warga Rusia yang berbondong-bondong melarikan diri keluar dari negara tersebut.

Selain itu, kerusuhan di jalan-jalan juga tercipta akibat massa yang melakukan unjuk rasa memprotes keputusan Putin.

 

Sumber: BBC

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru