EKUADOR – Polisi di Ekuador pada Minggu (21/1) mengamankan puluhan orang yang berusaha mengambil alih sebuah rumah sakit di barat daya negara itu.
Sebanyak 68 orang dilaporkan telah ditangkap usai meluncurkan serangan ke rumah sakit di Kota Yaguachi, Provinsi Guayas.
“Kami menetralisir tersangka teroris yang mencoba mengambil alih fasilitas rumah sakit di Yaguachi, Guayas,” kata polisi dalam pengumuman di media sosial.
“Mereka yang ditahan diyakini berusaha menyelamatkan rekannya yang dirawat di rumah sakit karena cedera beberapa jam yang lau,” tambah mereka.
Penangkapan 68 orang tersebut, yang merupakan buntut dari upaya penyerangan terhadap rumah sakit, terjadi di tengah ‘perang’ yang menggelora di antara geng narkoba dan pasukan keamanan Ekuador.
Penangkapan itu juga terjadi setelah Quito bersepakat dengan negara-negara tetangga, seperti Peru, Kolombia, dan Bolivia, untuk meluncurkan jaringan keamanan yang baru.
Media menyebut, kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan darurat yang diadakan setelah melihat kekacauan mewarnai Ekuador–negara yang dulunya sangat damai.
Sebagai informasi, Ekuador pernah mendapat julukan “benteng perdamaian di Amerika Latin”. Akan tetapi, keadaan saat ini telah berubah.
Negara itu tercatat mulai terjerumus ke dalam krisis setelah kartel narkoba melakukan ekspansi transnasional dan menjadikan pelabuhan mereka sebagai titik pengiriman narkoba ke Amerika Serikat dan Eropa.
Hal ini semakin diperparah dengan kaburnya gembong narkoba top Adolfo Macias, atau yang lebih luas dikenal dengan nama “Fito” dari penjara beberapa waktu lalu.
Atas kejadian itu, Presiden Ekuador Daniel Noboa resmi memberlakukan keadaan darurat dan mendeklarasikan bahwa negara yang dipimpinnya tengah berperang melawan geng.
Polisi juga menggerebek rumah bordil
Dalam penangkapan pada Minggu (21/1), polisi setempat juga menyita senjata api dan obat-obatan terlarang.
Polisi juga mengaku bahwa mereka menggerebek sebuah pusat rehabilitasi yang merupakan pusat komando geng dan rumah bordil, serta tempat persembunyian beberapa tersangka anggota geng.
