21 C
Indonesia

Desa Wae Rebo di NTT Dinobatkan sebagai Salah Satu Desa Tercantik di Dunia

Must read

MANGGARAI – Desa Wae Rebo, yang merupakan desa wisata terpencil di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, dinobatkan sebagai salah satu Desa Tercantik di Dunia 2024 versi Spectator Index.

Desa yang kerap dijuluki sebagai surga di atas awan ini tepatnya berada di urutan kedua, di bawah Rothenburg ob der Tauber (Jerman) dan di atas lima desa lainnya dari berbagai negara.

Melansir laman resmi Indonesia Travel, Desa Wae Rebo secara resmi termasuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, meskipun terletak di wilayah yang sangat terpencil.

Baca Juga:

Untuk menjangkaunya yang terletak di ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut (mdpl), diperlukan perjalanan dengan berjalan kaki selama 3–4 jam dari Desa Denge. Meskipun begitu, pengunjung nantinya akan disambut dengan pemandangan indah sesampainya di sana.

Desa Wae Rebo dikelilingi pegunungan yang indah serta Hutan Todo yang rindang dan kaya akan vegetasi. Hutan ini adalah rumah bagi tanaman anggrek, berbagai jenis pakis, dan burung-burung yang kerap berkicau dengan merdu.

Dan di tengah-tengah suasana yang menakjubkan itu, berdiri menjulang rumah-rumah adat Mbaru Niang yang ikonik. Rumah ini berbentuk kerucut serta tertutup ilalang lontar dari atas hingga ke bawah.

Mbaru Niang diketahui memiliki lima tingkat, dengan masing-masing tingkatannya dibangun untuk tujuan tertentu. Tingkat pertama, misalnya, adalah tempat tinggal keluarga besar.

Tingkat kedua dan ketiga masing-masingnya ditujukan untuk menyimpan makanan dan barang-barang serta menyimpan benih untuk musim tanam berikutnya.

Kemudian, tingkat keempat adalah untuk menyimpan persediaan makanan jika terjadi kekeringan. Terakhir, tingkat kelima, adalah tempat persembahan untuk leluhur.

Selain rumah-rumah yang dijadikan tempat tinggal, ada juga satu rumah yang dikhususkan untuk keperluan ritual masyarakat. Rumah ini menyimpan pusaka suci berupa gendang dan gong.

Pendiri desa ini sendiri adalah seorang pria bernama Empu Maro. Desa Wae Rebo dipercaya dibangun sekitar 100 tahun yang lalu dan kemudian dilestarikan oleh penduduk lokalnya hingga kini telah mencapai generasi ke-18 sang Empu.

Alam yang indah, kehidupan yang menarik, dan kekayaan budaya yang tiada dua membuat Desa Wae Rebo terkenal di kalangan wisatawan hingga mengantongi sejumlah penghargaan.

Salah satunya adalah Top Award of Excellence dari UNESCO dalam UNESCO Asia Pacific Heritage Awards 2012, yang diumumkan di Bangkok pada 27 Agustus 2012.

Apakah Anda tertarik untuk berkunjung?

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru