JAKARTA – Pemilihan Umum Presiden 2024 masih lama, namun sejumlah nama sudah mulai mencuat di publik dan menyatakan diri mereka siap maju untuk beradu di Pemilihan Umum (Pemilu) nanti.
Salah satunya adalah tim yang mengatas namakan diri sebagai Relawan Andi Amran Sulaiman (RAS) yang akan mendeklarasikan diri secara serentak di beberapa kota di Indonesia pada tanggal 24 September 2021 mendatang.
Dalam selebaran informasi yang diterima redaksi pada Selasa (7/9) sore, diketahui sebuah foto yang bergambar mantan Menteri Pertanian era Joko Widodo – Jusuf Kalla viral di media sosial WhatsApp.
Dalam selebaran tersebut tertulis bahwa deklarasi RAS kawasan Jambi akan menyatakan dukungannya kepada Andi Amran Sulaiman untuk Indonesia di Hotel Wiltop Jambi.
Tidak disebutkan jam pelaksanaan deklarasi tersebut, dan deklarasi RAS ini juga tidak menyebutkan untuk apa mereka memberikan dukungan kepada Amran.
Namun yang pasti, foto yang dipakai dalam selebaran tersebut adalah gambar Amran yang tengah menerima penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada 11 September 2020 lalu.
Terdapat 9 selebaran yang beredar di masyarakat yang menyebutkan dukungan dalam bentuk deklarasi kepada Amran serentak di 9 kota. Masing-masing kota tersebut adalah Sumatera Selatan, Minang, Ternate, Aceh, Nusa Tenggara Timur, Papua, Lombok dan Maluku. Namun tidak disebutkan ada Makassar, kota tempat Amran tinggal sebagai tempat deklarasi di tanggal 24 September 2021 nanti.
Amran Diam
Sejak namanya muncul sebagai salah satu calon kuat untuk maju di Pilpres 2024, Amran belum pernah sekalipun berkomentar di publik tentang kemunculan namanya. Saat ditemui The Editor pada akhir Juli 2021 lalu di kantornya, Amran mengaku saat ini tengah disibukkan dengan proyek pembangunan tambang nikel yang berada di bawah naungan PT AAS miliknya.
Saat disinggung apakah tertarik untuk ikut maju di ajang Pilpres, Amran hanya tersenyum penuh arti. Dalam pertemuan tersebut Amran hanya bertanya singkat kabar terbaru tentang politik ibukota setelah Ia tak menjabat lagi sebagai menteri pertanian.
Termasuk untuk dukungan dari deklarasi RAS ini, Amran belum memberi jawaban saat dihubungi lewat telepon.
Amran saat menjabat sebagai Menteri Pertanian diketahui tidak pernah memiliki hubungan baik dengan Surya Paloh. Kabarnya saat menjalankan tugasnya, Amran mendapat banyak tekanan dari Surya Paloh yang mengakibatkan hubungan keduanya tegang.
Salah satu kebijakan Amran saat menjabat kala itu adalah mengurangi impor komoditi pertanian, seperti bawang putih dan jagung. Sejumlah pengusaha yang kabarnya berada di lingkup Istana Negara tidak suka dengan keputusan yang Amran buat. Sehingga prestasi ekspor produk pertanian Indonesia justru berkali-kali diserang oleh pengusaha dan pengamat ekonomi dengan catatan bahwa data tersebut tidak benar.