24.3 C
Indonesia

Debat Capres Amerika Serikat, Biden dan Trump Sepakat Tolak Perang Rusia vs Ukraina

Must read

AMERIKA SERIKAT – Debat calon presiden AS yang digelar CNN pada hari Kamis (27/6) di Atlanta mempertemukan Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump dalam pembahasan beberapa isu penting dalam pemilihan presiden yang ketat.

Seperti dilansir oleh VOA, Debat tersebut menunjukkan perbedaan mendalam antar kedua kandidat. Kedua capres tampak berselisih dalam isu ekonomi, hak reproduksi, kebijakan luar negeri, dan ancaman terhadap demokrasi.

Namun, satu hal yang jukup menarik pada debat tersebut, ternyata Biden dan Trump separaat untuk menolak perang antara Rusia dan Ukraina. 

Baca Juga:

Sebagaimana diketahui, militer Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, sekitar dua tahun masa jabatan Biden sebagai presiden.

Selama debat, Biden dan Trump tampaknya sepakat mengenai penolakan mereka terhadap persyaratan yang dinyatakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang. 

Namun, Trump menegaskan klaimnya bahwa perang tidak akan pernah dimulai jika dia menjadi presiden. 

Dia juga mengkritik besarnya bantuan yang diberikan oleh AS kepada Ukraina dalam perang ini.

Biden mengatakan Trump akan menarik Amerika keluar dari NATO dan berisiko memperluas perang. Mengenai pemimpin Rusia tersebut, Biden mengatakan, “Faktanya adalah Putin adalah penjahat perang.”

Biden Salahkan Trump Atas Inflasi Yang Terjadi di Amerika

Pertanyaan pertama Moderator Jake Tapper malam itu adalah tentang inflasi, yang menurutnya merupakan kekhawatiran utama banyak pemilih Amerika.

Biden menyalahkan Trump atas masalah ini dan mengatakan bahwa dia mewarisi kemerosotan perekonomian dari pendahulunya. 

“Apa yang harus kami lakukan adalah mencoba memperbaiki kembali semuanya,” kata Biden. 

Biden mengaku melakukan tindakan yang menyeimbangkan antara memuji pengelolaan ekonominya dan juga mengakui bahwa banyak orang Amerika yang dirugikan karena biaya hidup yang tinggi.

Sementara itu, Trump merayakan pencapaian ekonominya, serta penanganannya terhadap pandemi COVID-19. 

Penelitian ekonomi menunjukkan bahwa pemotongan pajak besar-besaran yang ditandatangani oleh Trump pada tahun 2017 mendorong pertumbuhan ekonomi, namun tidak mencapai apa yang dijanjikannya.

Sekitar tiga dari 10 orang Amerika mengatakan bahwa perekonomian adalah masalah paling penting yang dihadapi negara ini dalam jajak pendapat May Gallup, namun hal tersebut mencakup serangkaian masalah ekonomi.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru