22.2 C
Indonesia

Dari Pengusaha Sampai Jurnalis, Gates Foundation Diharapkan Dapat Banyak Perspektif

Must read

AMERIKA SERIKAT – Keempat anggota baru di dewan Gates Foundation dapat dilihat sebagai peluang untuk lebih banyaknya perspektif yang berpusat pada komunitas dalam kepemimpinannya, kata Benjamin Soskis, rekan peneliti senior di Center on Nonprofits and Philanthropy di Urban Institute.

Seperti yang diketahui, Gates Foundation baru-baru ini menerima 4 “orang luar” yang berasal dari bidang yang berbeda-beda ke dalam lingkaran dewannya.

Sebelumnya, sama seperti yayasan filantropi yang lain, Gates Foundation cenderung hanya beranggotakan teman dan kerabat keluarga yang dikenal oleh kedua pendirinya, Bill dan Melinda Gates.

Baca Juga:

Hal ini tentu kerap menjadi masalah dalam dunia filantropi yang mengurus perputaran uang yang besar.

Soskis sendiri menyebut bahwa Gates Foundation selama ini didominasi oleh “etos teknokratis”.

Keempat anggota baru tersebut adalah Strive Masiyiwa, Minouche Shafik, Thomas Tierney, dan Mark Suzman.

Masiyiwa adalah seorang miliarder asal Zimbabwe sekaligus pendiri dan ketua eksekutif Econet Global, sebuah perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika Latin.

Econet menawarkan layanan telepon, broadband, dan satelit, serta merupakan penyedia utama pembayaran seluler, yang menjadi fokus kerja Gates Foundation di Afrika dalam memperluas layanan keuangan bagi masyarakat miskin.

Masiyiwa mengatakan dalam pernyataannya bahwa ia telah bekerja dengan yayasan tersebut selama 20 tahun, “dimulai dengan upaya untuk meningkatkan produksi pertanian bagi lebih dari 400 juta petani kecil di Afrika, hingga meningkatkan mata pencaharian bagi orang-orang termiskin di seluruh Afrika dan dunia.”

Shafik, satu-satunya wanita lain di dewan selain French Gates, sebelumnya bekerja untuk Bank Dunia, Departemen Pembangunan Internasional Inggris, dan merupakan mantan wakil gubernur Bank Inggris.

Shafik adalah kelahiran Mesir. Ia bersekolah di Amerika Serikat, dan diangkat menjadi bangsawan Inggris pada tahun 2020. Saat ini, ia menjabat sebagai direktur London School of Economics.

“Saya telah menghabiskan karir saya bekerja di beberapa lembaga internasional dan akademis yang hebat di dunia karena, seperti Melinda dan Bill, saya menyadari bahwa masalah terberat yang dihadapi umat manusia tidak terbatas pada satu negara atau sektor, tetapi merupakan tantangan universal yang menuntut nalar, empati dan kerjasama,” ujarnya dalam keterangannya.

Tierney adalah pendiri Bridgespan Group, salah satu konsultan paling kuat di industri nirlaba. Bridgespan berdiri pada tahun 2000, dalam masa yang sama dengan pendirian Gates Foundation, setelah menjalankan konsultan manajemen Bain & Co.

Gates Foundation sendiri pernah bekerja sama dengan Bridgespan, yang belakangan ini semakin menonjol karena perannya dalam membantu MacKenzie Scott membagikan miliaran dolar dengan cepat.

Selain para pengusaha yang menonjol di bidang keuangan, terdapat juga seorang mantan jurnalis dan pegawai PBB. Ialah Mark Suzman.

Suzman adalah pria kulit putih yang tumbuh di apartheid Afrika Selatan. Ia bergabung dengan PBB pada tahun 2007 lalu dan dipromosikan ke posisi puncak pada Februari 2020.

Dalam sebuah surat pada Rabu (26/1) ia menulis bahwa ia telah membuat diversifikasi staf yayasan dan menyetorkan tujuan utamanya dalam hal ini.

“Kami sedang berada dalam percakapan aktif tentang menambah daftar awal untuk meningkatkan representasi lintas gender, geografi, dan keahlian,” tulis Suzman dalam surat tahunan pertamanya untuk yayasan, pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh Gates dan French Gates.

“Tidak ada yang mengharapkan dewan yang diperluas untuk sepenuhnya mengganggu pendekatan dan prioritas yayasan yang sudah berlangsung lama,” kata Soskis.

Ia berpikir, keragaman yang akan membawa lebih banyak kritik eksternal dari Gates Foundation ke dalam yayasan itu sendiri akan menjadi hal yang baik.

Selain empat orang ini, Gates Foundation juga tengah bersiap dalam menyambut sembilan orang anggota baru lainnya yang akan segera datang.

Sumber: Al Jazeera

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru