24.3 C
Indonesia

Daging Bangkai Paus Yang Terdampar di Pesisir NTT Dikonsumsi Warga

Must read

ALOR – Penampakan paus yang terdampar di pesisir pantai kembali terlihat pekan ini. Kali ini adalah seekor paus biru (Balaenoptera musculus) sepanjang 24 meter dan lebar 3,5 meter.

Hewan malang berbobot puluhan ton itu ditemukan telah mati pada Senin (22/8) pagi di perairan Desa Bagang, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, NTT.

Dilansir dari Kompas, warga setempat yang menemukannya pertama kali langsung melapor kepada Kepala Desa Bagang.

Baca Juga:

“Bangkai paus ini ditemukan pada 22 Agustus 2022, sekitar pukul 08.11 WITA oleh masyarakat Desa Bagang,” ujar Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Wilayah Kabupaten Alor, Muhammad Saleh Goro, kepada Kompas.com, Rabu (24/8).

Laporan penemuan tersebut juga disampaikan ke petugas Dinas Kelautan dan Perikanan wilayah Selat Pantar dan laut sekitarnya.

Akan tetapi, dikarenakan terbatasnya sarana untuk menjangkau lokasi kejadian, petugas pun meminta kepala desa untuk mengidentifikasi mamalia laut tersebut.

“Namun, setibanya di lokasi terdamparnya paus, ternyata masyarakat sekitar pesisir sudah memotong dan mengambil daging paus yang telah mati tersebut,” ungkap Saleh.

Kepala desa pun segera meminta masyarakat untuk berhenti mengonsumsi daging paus biru tersebut.

Pasalnya, dikhawatirkan ada bakteri, wabah penyakit, atau bahkan virus di daging tersebut yang dapat membahayakan kesehatan diri.

Sehari setelah penemuan itu, masyarakat dilaporkan telah bergotong royong menarik bangkai hewan tersebut ke pinggir pantai.

Saleh mengatakan bahwa pihaknya tengah mengupayakan pengadaan alat berat yang dapat menjangkau Desa Bagang agar bangkai tersebut dapat dikubur.

Jika tidak ada pula alat berat yang memungkinkan, maka bangkai tersebut akan ditenggelamkan.

Ia pun berharap agar ke depannya, masyarakat tidak lagi memotong bangkai paus yang terdampar, namun melaporkannya agar bisa diidentifikasi sesuai prosedur yang berlaku.

“Hal ini untuk menghindari, jangan sampai paus yang mati tersebut ada bakteri yang bisa membahayakan manusia yang mengonsumsinya,” pungkas Saleh.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru