JAKARTA – Bagi sebagian orang, biaya pendidikan dapat terasa sangat mahal dan di luar kemampuan finansial sehingga terkadang dikesampingkan.
Akibatnya, jenjang pendidikan, terutama pendidikan tinggi, yang diimpikan harus dilupakan agar tidak menambah beban lebih banyak lagi.
Akan tetapi, banyak orang yang juga berusaha agar tetap dapat meraihnya dengan cara lain, yaitu dengan mendapatkan beasiswa.
Umumnya, beasiswa memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon penerimanya seperti nilai minimum, kemampuan tertentu, dan sebagainya.
Tidak jarang pula beberapa beasiswa mengharuskan penerimanya untuk meraih capaian tertentu selama menuntut ilmu, melakukan pengabdian setelah masa studi selesai, dan sebagainya.
Dalam rangka mengupas seluk-beluk beasiswa lebih lanjut, Komite Forum Beasiswa Indonesia yang terdiri dari berbagai lembaga pengelola beasiswa menyelenggarakan Kongres Beasiswa Indonesia ke-2 pada 19–23 Agustus 2022.
Acara yang digelar secara virtual ini mengusung tema “Pemberdayaan Alumni Beasiswa untuk Indonesia Maju”.
Ketua Forum Beasiswa Indonesia Sri Nurhidayah mengatakan bahwa acara ini akan mempertemukan para pengelola beasiswa dari semua instansi, baik dari lembaga pemerintah, luar negeri, perusahaan, dan yayasan.
Kongres ini juga bisa menjadi ajang untuk berdiskusi terkait berbagai isu dan tantangan pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui program beasiswa.
“Alumni beasiswa telah mendapatkan kesempatan menimba ilmu, keistimewaan, serta pengalaman bermakna dalam meningkatkan kualitas diri. Dengan predikat itu semua, alumni beasiswa memiliki amanah dan tanggung jawab yang teramat besar,” ungkap Sri.
Sejalan dengan Sri, Ketua 1 Kongres Beasiswa Indonesia ke-2, Habiddin, menambahkan bahwa, sebagai alumni beasiswa yang telah mendapatkan kesempatan menimba ilmu, privilege, dan pengalaman bermakna lainnya, dapat meningkatkan kualitas diri yang diharapkan untuk masyarakat.
Dengan predikat itu semua, alumni beasiswa memiliki amanah dan tanggung jawab yang teramat besar.
Menurutnya, tanggung jawab yang besar dalam membangun bangsa sedianya akan menjadi lebih ringan jika setiap alumni beasiswa mampu berkolaborasi dan bergotong royong dalam karya dimanapun ranahnya.
Dengan demikian, diangkatlah #GotongRoyongAlumniBeasiswaUntukIndonesiaMaju sebagai slogan Kongres Beasiswa Indonesia ke-2.
“Harapannya, slogan ini sejalan dengan semangat yang digaungkan pada bulan Kemerdekaan ini,” ungkap Habiddin yang juga mewakili Paguyuban DIKTIERS, Alumni BPPLB-BPPDN DIKTI Kemendibudristek.
Ketua 2 Kongres Beasiswa Indonesia ke-2, Aqil Wilda Arief, menambahkan bahwa cerita baik dari ikatan alumni beasiswa bisa menjadi pengetahuan serta inspirasi berharga juga motivasi bagi peserta beasiswa dan pemuda lainnya untuk segera ikut memberikan dampak bagi Indonesia.
“Penting bagi lembaga pengelola beasiswa untuk terus berinovasi dalam penanganan beasiswa supaya lebih berdampak dan memberikan efek domino bagi pembangunan bangsa,” tuturnya.
Dalam rangkaian acara ini, Aqil juga mewakili Rumah Kepemimpinan.
Aktivitas alumni beasiswa di ranah ekonomi, bidang lingkungan, maupun aspek kesehatan menjadi bukti bahwa alumni beasiswa akan terus berkarya untuk Indonesia.
Dukungan dari para tokoh yang menjadi narasumber di Kongres Beasiswa Indonesia ke-2 juga menjadi pemantik untuk Indonesia pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
“Tidak peduli apa warna, apa preferensi politik, apa latar belakang keilmuan, apa status sosialnya, semua alumni beasiswa dan pemuda Indonesia perlu untuk membangun kolaborasi dan gotong royong antar sesama,” imbuhnya.
Aqil berharap, Kongres Beasiswa Indonesia ke-2 bisa menjadi ajang masyarakat dan peserta acara dalam menyerap segala praktik baik alumni beasiswa, lembaga pengelola beasiswa, ikatan/forum alumni beasiswa dalam rangka memajukan gerakan beasiswa untuk supaya lebih berdampak.
Acara ini pun diharapkan bisa memberikan ajang gotong royong alumni beasiswa dalam berkontribusi dan berkolaborasi bersama untuk Indonesia Maju.
Acara Kongres Beasiswa Indonesia ke-2 diisi dengan pemaparan oleh sejumlah narasumber.
Antara lain Kepala Puslapdik Kemendikbudristek RI Abdul Kahar, perwakilan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso, Tokoh Korporasi dan Pendidikan Ilham Habibie, perwakilan alumni ikatan penerima beasiswa, lembaga pengelola beasiswa, dan alumni penerima beasiswa.