KROASIA – Kroasia resmi beralih dari mata uang nasionalnya, kuna, ke mata uang euro pada hari pertama di tahun ini, Minggu (1/1).
Negara itu menjadi negara ke-20 yang menggunakan sistem mata uang tersebut, menyusul Lithuania yang telah lebih dulu mengadopsinya pada tahun 2015 lalu.
Pada hari yang sama, Kroasia juga bergabung dengan 26 negara lainnya dalam zona Schengen, kawasan bebas paspor bagi negara-negara anggotanya.
Kelompok itu menjadi yang terbesar di dunia, dengan lebih dari 400 juta orang dimungkinkan bergerak bebas di kawasan yang termasuk di dalamnya.
“Ini adalah musim awal yang baru. Dan tidak ada tempat di Eropa di mana hal ini lebih nyata daripada di sini di Kroasia,” ungkap Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen saat tiba di negara itu.
“Hari ini negara ini bergabung dengan wilayah Schengen dan zona euro. Dua pencapaian luar biasa.
“Saya sangat senang berada di sini, pada hari kegembiraan dan kebanggaan Kroasia ini,” sambungnya.
Dari pertemuannya dengan Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic dan Presiden Slovenia Natasa Pirc Musar di perbatasan Kroasia dengan Slovenia, ia bergerak ke Zagreb.
Di ibu kota Kroasia itu, ia disuguhi kopi di alun-alun utama oleh Plenkovic, yang secara simbolis membayarnya dengan euro.
Plenkovic sendiri menekankan bahwa perubahan yang dilakukan negaranya adalah momen bersejarah, dengan telah mencapai “tujuan strategis”.
Kroasia bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2013, 22 tahun sejak merdeka dari Republik Yugoslavia.
Dilansir dari Republika, negara berpenduduk kurang dari 4 juta jiwa itu telah menerapkan aturan Schengen sedikit demi sedikit sejak 2013.
Pada 8 Desember lalu, Dewan Uni Eropa memutuskan untuk mencabut kontrol perbatasan dengan Kroasia.
Adapun masuknya Kroasia ke zona euro meninggalkan 7 negara Uni Eropa yang masih menggunakan mata uang masing-masing.
Negara-negara itu adalah Bulgaria (lev), Denmark (krone Denmark), Hungaria (forint), Polandia (zloty), Republik Ceko (koruna), Romania (leu), dan Swedia (krona Swedia).
Bulgaria dan Romania berharap dapat segera bergabung dengan eurozone, sementara referendum Swedia pada tahun 2003 berujung pada masyarakat yang memilih untuk tidak menggunakan euro.