20.5 C
Indonesia

Begini Cara Taiwan Gaet Wisatawan Muslim Indonesia

Must read

JAKARTA – Tak dapat dipungkiri, bahwa latar belakang seseorang–termasuk agama dan/atau kepercayaan yang dianutnya–memiliki andil dalam pemilihan tempat wisata yang akan dikunjungi orang tersebut suatu hari nanti.

Misalnya, orang-orang beragama Islam akan memilih tempat yang memberikan keamanan dan kenyamanan padanya yang akan berkunjung dengan tetap menjalankan nilai-nilai Islam.

Tempat itu umumnya memiliki fasilitas beribadah khusus muslim, menyajikan makanan dan minuman halal, tidak menyediakan hiburan yang dilarang Islam, dan sebagainya.

Baca Juga:

Jumlah penganut agama Islam di Indonesia sendiri sangat besar–bahkan menjadi mayoritas. Sebagian dari mereka kerap bepergian ke luar negeri untuk berwisata.

Melihat potensi ini, banyak negara mulai menciptakan lingkungan wisata ramah muslim. Salah satunya adalah Taiwan.

Lewat malam promosi pariwisata yang diadakan pada Senin (27/2) di Hotel The Westin, Jakarta, diketahui bahwa kini Taiwan telah memiliki banyak lingkungan pariwisata yang terbuka untuk wisatawan muslim.

Daerah dengan luas 36 ribu km² itu kini memiliki 7 masjid besar, sektor wisata kuliner halal, dan industri pariwisata yang secara keseluruhan terjamin ramah muslim.

Tak sulit untuk menemukan pariwisata halal di Taiwan. Wisatawan tinggal mendatangi tempat yang memampang logo halal mereka karena itu telah terjamin kehalalannya.

Jika itu sebuah restoran, mereka berarti menyediakan makanan halal, memasak di dapur khusus menyajikan makanan halal, memiliki peralatan makan dan memasak yang terpisah dengan peralatan yang digunakan untuk non-halal, dan sebagainya.

Beberapa restoran bahkan memiliki space khusus untuk pelanggan muslim sehingga tidak perlu bercampur dengan non-muslim yang ditandai dengan tulisan “muslim only”.

Hotel-hotel di Taiwan pun memiliki cara tersendiri dalam menjamu tamu mereka yang beragama Islam.

Biasanya, mereka akan memindahkan gambar-gambar di dalam kamar yang tidak patut menurut Islam, memindahkan jamuan minuman beralkohol, dan memberitahukan cara memblokir saluran TV yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Selain restoran dan hotel, lingkungan ramah muslim juga hadir di unit pariwisata lain hingga di tempat-tempat umum.

Musholla yang lengkap dengan panduan arah kiblat, peralatan salat, penanda waktu salat adalah yang umum di tempat-tempat tersebut.

Lewat usaha-usaha ini, Taiwan kembali mendapatkan peringkat kedua dalam daftar negara tujuan wisata ramah muslim untuk negara non-OIC (Organization of Islamic Cooperation).

Peringkat itu tepatnya diserahkan oleh Mastercard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) pada Juni 2022 lalu.

Nah, apakah Anda kini tertarik berwisata ke Taiwan?

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru