21.3 C
Indonesia

Baru di Tahun 2020 Jepang Mulai Kurangi Penggunaan Barang Plastik

Must read

JEPANG – Kabinet pemerintahan Jepang pada hari Jumat menyetujui sebuah peraturan yang mewajibkan para pelaku bisnis untuk mengurangi penggunaan 12 jenis barang plastik sekali pakai, seperti peralatan makan dan sedotan.

Peraturan ini akan mulai diterapkan pada bulan April sebagai langkah nyata dalam melindungi lingkungan di tengah meningkatnya kekhawatiran atas polusi laut.

Perusahaan yang membagikan lebih dari 5 ton barang plastik sekali pakai, yang berarti termasuk sisir, sikat gigi, pisau cukur, sikat rambut, gantungan baju dan penutup garmen, kepada pelanggan pada tahun fiskal sebelumnya juga harus melakukan pertemuan tersebut. 

Baca Juga:

Lebih luas lagi, peraturan ini dapat sekaligus mencakup operator toko serba ada, supermarket, restoran, hotel, dan laundry.

Dalam hal ini, perusahaan dapat memilih cara mengurangi jumlah plastik yang mereka gunakan.

Tersedia beberapa opsi, mulai dari pemberian poin loyalitas kepada pelanggan yang menolak barang tersebut, hingga pengenalan barang alternatif yang dapat digunakan kembali (selain plastik). 

Toko juga dapat mengenakan biaya tambahan untuk setiap plastik yang digunakan, dengan tujuan agar pelanggan menolaknya.

Persetujuan Kabinet datang setelah undang-undang diberlakukan pada Juni tahun lalu untuk mengurangi sampah plastik dan mempromosikan daur ulang.

Pelaku usaha yang tidak memenuhi persyaratan akan disarankan atau diperintahkan untuk segera memenuhinya. 

Undang-undang baru juga memiliki ketentuan mengenai pemberian denda bagi pihak-pihak yang tidak patuh.

Mulai Juli 2020 lalu, setiap toko harus mengenakan biaya tambahan untuk kantong plastik. Pada tahun itu, jumlah sampah plastik di Jepang mencapai 8 ton.

Beberapa operator toserba telah memperkenalkan sendok garpu berbahan kayu, atau membuat lubang di gagang sendok dan garpu untuk mengurangi jumlah plastik. 

Hal ini dilakukan mengingat industri ini adalah pelaku yang menggunakan plastik dalam jumlah yang cukup besar untuk berbagai keperluan, misalnya untuk wadah bento.

Di sisi lain, beberapa hotel mulai memungut biaya untuk sikat rambut dan pisau cukur, yang biasanya mereka berikan secara gratis.

Dalam undang-undang yang baru, pemerintah juga mendorong perusahaan-perusahaan yang tidak ditargetkan untuk tetap ikut dalam upaya pengurangan sampah plastik ini.

Sumber: The Japan Times

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru