PRANCIS – Richard Paul kini bisa bernapas lega. Pria asal Prancis tersebut telah resmi menjadi pemegang rekor untuk korek api Menara Eiffel tertinggi.
Pihak Guinness World Records sebagai pemberi rekor diketahui sebelumnya menolak memberikan yang diimpikan Paul karena ia tidak menggunakan korek api yang sesuai.
Akan tetapi, sehari setelahnya, rekor tersebut resmi diberikan. Pihak Guinness World Records pun mengaku bahwa mereka sebelumnya bersikap “terlalu keras”.
“Kami sangat gembira karena dapat menyetujuinya,” kata Mark Mckinley selaku direktur layanan catatan pusat di Guinness World Records, dikutip dari Reuters.
“Kami senang karena dapat mengakui bahwa kami bersikap terlalu keras menentukan tipe korek api yang dibutuhkan dalam percobaan ini, dan usaha Richard secara resmi sangat mengagumkan,” lanjutnya.
Sementara itu, sang penerima rekor mengatakan bahwa ia telah berada di “rollercoaster emosional” pekan ini.
Untuk membangun korek api Menara Eiffel setinggi 7,2 meter kebanggannya, ia membutuhkan waktu 4.200 jam selama delapan tahun dan menghabiskan lebih dari 706.000 korek api dan 23 kilogram lem.
“Selama delapan tahun, saya selalu berpikir bahwa saya sedang membangun struktur batang korek api tertinggi,” katanya.
Akan tetapi, Guinness World Records pada awalnya mengatakan bahwa ia tidak masuk dalam daftar karena tidak menggunakan korek api yang “tersedia secara komersial”.
Plaud diketahui memulai perjalanannya dengan menggunakan korek api komersial, dengan memotong bagian kepalanya.
Bosan dengan proses yang membosankan ini, ia bertanya kepada produsen apakah ia bisa membeli batang kayunya saja tanpa kepala.
Hal itu pun membuat Guinness World Records menolak rekornya, sebelum akhirnya memberikannya sehari kemudian.
Atas pencapaiannya ini, yang disebutnya murni berasal dari mimpinya untuk mencetak rekor dunia, Paul mengaku dirinya merasa berada di puncak menara buatannya sendiri.