
MOSKOW – Ketegangan dua negara Adi Daya ini semakin kencang dimana Duta Besar Amerika untuk Rusia John Sullivan memutuskan untuk kembali ke Washington dengan berbagai pertimbangan.
Panasnya hubungan dua negara saat Sullivan mengaku akan adakan pertemuan resmi dengan pemerintahan administratif Biden di Washington. Karena selama ini Ia belum pernah kembali ke AS sejak Joe Biden terpilih sebagai Presiden AS.
“Penting bagi saya untuk bicara langsung dengan rekan kerja saya yang baru di Washington tentang keadaan hubungan bilateral saat ini antara Amerika Serikat dan Rusia,” ujar Sullivan dalam keterangan resminya sebagaimana dirilis oleh The Guardian (21/4).
Kepulangan Sullivan ini adalah babak baru perseteruan ini berawal saat Washington mengusir 10 duta besar Rusia di AS. Berdasarkan penuturan administratif Presiden Biden, pengusiran ini terjadi karena Gedung Putih menemukan keterlibatan Moskow di Pemilu AS dan kampanye spionase di dunia maya seperti peretasan Solar Winds.
Kemarahan AS akhirnya berimbas pada enam perusahaan keamanan siber Rusia yang dijatuhi sanksi karena terlibat dalam peretasan SolarWinds. Peretasan ini sempat mempengaruhi hasil pemilihan Presiden AS pada 2020 lalu. Keputusan ini merupakan tindakan hukuman terbesar yang diberikan oleh Joe Biden selama berkuasa.
Usir 10 Duta Besar Rusia Dari Washington, Ini Jawaban Moskow
Sebagai jawaban atas sanksi yang diberikan oleh AS, Moskow juga mengusir 10 diplomat AS dari Rusia dan membatasi aktivitas Lembasa Sosial Masyarakat (LSM) serta membekukan staf-staf non Amerika yang dianggap berpotensi melumpuhkan upaya diplomatik.
Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa ketegangan ini menyoratkan bahwa dua negara membutuhkan pandangan yang obyektif, sehingga diplomatnya masing-masing perlu berada di negaranya masing-masing untuk menganalisis situasi dan konsultasi,” ujarnya.
Kepergian Sullivan terjadi saat isu kesehatan pemimpin oposisi Alexei Navalnya tengah jadi bahan perbincangan dunia. AS mengancam akan lakukan tindakan terhadap Moskow bila musuh bebuyutan Presiden Rusia Vladimir Putin ini terbunuh.
Selain itu, isu lain yang tengah berkembang di Moskow adalah keberadaan tentara militer Rusia di dekat Ukraina.
Rusia juga terlibat dalam pertikaian diplomatik dengan negara-negara Eropa lainnya pada bulan lalu karena hubungan antara Moskow dan Barat semakin tegang. Pada Selasa, Rusia mengusir dua diplomat Bulgaria sebagai balas dendam atas tuduhan mata-mata yang ditujukan pada mereka sejak Maret lalu.
Rusia dan Polandia juga masing-masing mengusir duta besarnya pada Minggu lalu. Sementara itu Republik Ceko di waktu yang sama menuduh intelijen militer Rusia meledakkan gudang amunisi yang terjadi tahun 2014 lalu. Akibatnya 18 diplomat Rusia diusir dari Ceko dan Moskow membalasnya dengan mengusir 20 diplomat Ceko dari Rusia. Hal ini tentu saja melumpuhkan kedutaan Ceko yang jauh lebih besar.
Moskow memang tidak mengusir Sullivan, namun tekanan pemerintah Rusia membuat Sullivan harus mengambil keputusan untuk meninggalkan negara itu untuk sementara waktu. Peristiwa pengusiran duta besar AS di Rusia pernah terjadi di tahun 1952 lalu. Duta Besar AS yang mengalami kejadian ini bernama George F Kennan.