24.4 C
Indonesia

Astronom Temukan Lubang Hitam Bintang Raksasa di Bima Sakti

Must read

JAKARTA – Para astronom menemukan lubang hitam raksasa yang terbentuk setelah ledakan bintang yang berjarak hanya 2.000 tahun cahaya dari Bumi.

Lubang hitam tersebut, yang kemudian diberi nama BH3, adalah lubang hitam bintang paling masif yang pernah ditemukan di Bima Sakti.

Para peneliti mengungkap eksistensinya melalui tarikan kuat yang diberikannya kepada bintang pendamping yang mengorbit objek di konstelasi Aquila, sang Elang.

Penemuan kebetulan ini sangat penting sehingga para ilmuwan merilis rincian objek tersebut lebih awal dari yang direncanakan agar astronom lain dapat melakukan pengamatan lebih lanjut sesegera mungkin.

“Ini benar-benar kejutan,” kata Dr Pasquale Panuzzo, astronom dan anggota kolaborasi Gaia di Observatoire de Paris, dikutip dari The Guardian.

“Ini adalah lubang hitam asal bintang paling masif di galaksi kita dan yang terdekat kedua yang ditemukan sejauh ini,” lanjutnya.

Lubang hitam bintang terbentuk ketika bintang raksasa runtuh di akhir masa hidupnya.

Puluhan dari jenis lubang hitam ini telah ditemukan di Bima Sakti, dengan sebagian besarnya berbobot sekitar 10 kali massa matahari.

Lubang hitam paling mengesankan di Bima Sakti, Sagitarius A, memiliki massa gabungan beberapa juta matahari.

Ia bersembunyi di jantung galaksi dan terbentuk bukan dari bintang yang meledak melainkan dari runtuhnya awan debu dan gas yang sangat besar.

Para peneliti menemukan BH3 dalam kumpulan data terbaru yang dikumpulkan oleh misi Gaia Badan Antariksa Eropa.

Teleskop luar angkasa itu diluncurkan pada tahun 2013 dengan tujuan menyusun peta 3D satu miliar bintang.

Saat para peneliti meninjau pengamatan Gaia, mereka melihat adanya goyangan yang jelas di salah satu bintang di Aquila, sebuah konstelasi yang terlihat di langit musim panas di belahan bumi utara.

Pergerakan tersebut menunjukkan bahwa bintang tersebut ditarik oleh lubang hitam yang 33 kali lebih besar dari matahari.

Pengamatan lebih lanjut dari Very Large Telescope milik European Southern Observatory di gurun Atacama, Chili, mengonfirmasi massa BH3 dan orbit bintang tersebut, yang mengelilingi lubang hitam setiap 11,6 tahun sekali.

“Hanya lubang hitam pusat di Bima Sakti yang lebih masif dari lubang hitam ini,” kata Panuzzo.

Meskipun BH3 lebih masif dibandingkan lubang hitam bintang lain di Bima Sakti, BH3 serupa dengan beberapa lubang hitam yang terungkap oleh gelombang gravitasi, atau riak di ruang-waktu, yang dihasilkan ketika lubang hitam bertabrakan di galaksi jauh.

“Kami hanya melihat lubang hitam bermassa sebesar ini dengan gelombang gravitasi di galaksi jauh,” kata Panuzzo.

“Hal ini membuat adanya hubungan antara lubang hitam bintang yang kita lihat di galaksi kita dan penemuan gelombang gravitasi,” lanjutnya.

Detail penemuan ini dipublikasikan di Astronomy and Astrophysics.

Ada kemungkinan ada lubang hitam bintang berukuran 100m di Bima Sakti, namun meskipun massanya sangat besar dan kekuatan dahsyat yang dihasilkannya, lubang hitam ini sangat sulit dikenali.

“Kebanyakan dari mereka tidak memiliki bintang yang mengorbit di sekitarnya, sehingga hampir tidak terlihat oleh kita,” kata Panuzzo.

Pengukuran terhadap bintang pendamping BH3 tidak menemukan tanda-tanda bahwa bintang tersebut terkontaminasi material yang keluar dari ledakan bintang yang membentuk lubang hitam.

Temuan ini menunjukkan bahwa lubang hitam terbentuk jauh sebelum bintang pendampingnya terjebak dalam medan gravitasi yang kuat.

Data Gaia tahap berikutnya akan dirilis paling cepat pada akhir tahun 2025, tetapi pentingnya penemuan ini membuat tim internasional merilis rincian BH3 lebih awal sehingga para astronom dapat segera mempelajarinya.

“Begitu hal ini terungkap, orang-orang akan segera mengamatinya untuk melihat apakah ada emisi dari lubang hitam tersebut,” kata Panuzzo.

“Hal ini akan memberi tahu kita tentang angin yang berasal dari bintang-bintang seperti yang mengorbit lubang hitam, dan juga tentang fisika lubang hitam dan bagaimana materi jatuh ke dalamnya,” pungkasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru