ISRAEL – Maskapai penerbangan internasional telah mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi layanan udara ke Israel secara drastis seiring dengan perkembangan situasi.
Salah satunya adalah maskapai penerbangan Jerman Lufthansa.
Dalam pernyataannya Lufthansa mengatakan bahwa grup mereka akan megurangi jumlah penerbangan dari dan menuju Tel Aviv, Israel sejak Sabtu (7/10) kemarin.
Sementara itu Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne mengatakan kepada CNN dan BFM TV bahwa maskapai Air France telah menangguhkan semua penerbangan ke Israel untuk sementara waktu.
Cathay Pacific Airways dari Hong Kong sendiri juga telah membatalkan sejumlah penerbangan dari dan menuju Tel Aviv sejak Senin (9/10) kemarin. Informasi selanjutnya akan diumumkan pada 12 Oktober 2023 mendatang.
Korean Air menjadi satu-satunya maskapai penerbangan dari Korea Selatan yang masih mengoperasikan penerbangan langsung dari Incheon ke Tel Aviv.
Namun pada Senin (9/10) sempat membatalkan seluruh penerbangan, namun akan tetap melayani penerbangan pulang dari Tel Aviv ke Incheon.
Delta Air Lines dari Amerika Serikat telah mengeluarkan panduan bagi penumpang yang memesan penerbangan ke atau dari Tel Aviv antara 7-14 Oktober.
Mereka diimbau untuk mengubah ulang tanggal penerbangan mereka sampai tanggal 21 Oktober tanpa dikenakan biaya perubahan selama mereka tetap terbang di layanan kelas yang sama.
Jika wisatawan memilih untuk membatalkan perjalanannya sepenuhnya, maka mereka berhak mendapatkan voucher sebesar harga yang dibayarkan untuk tiket tersebut, yang harus digunakan dalam waktu satu tahun.
Maskapai Yang Langsung Membatalkan Penerbangan Langsung
American Airlines dari AS telah membatalkan penerbangan langsung, begitu pula United Airlines.
“Keselamatan pelanggan dan kru kami adalah prioritas utama kami,” kata perwakilan United Airlines dalam sebuah pernyataan.
“Kami memantau situasi dengan cermat dan kami menyesuaikan jadwal penerbangan sesuai kebutuhan.”
Maskapai ini mengonfirmasi bahwa penerbangan akan tetap ditangguhkan sampai kondisi memungkinkan untuk melanjutkan penerbangan.
Maskapai besar lainnya yang mengumumkan pembatalan di antaranya adalah Air Canada, Hainan Airlines, Virgin Atlantic, Royal Air Marcoc.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengeluarkan memo yang mendesak pilot AS untuk “berhati-hati saat terbang di wilayah udara Israel,” menurut Reuters.