ISRAEL – Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz mengatakan pihaknya akan menyerang wilayah Rafah di Jalur Gaza, Palestina, pada bulan Ramadhan jika sandera tidak dibebaskan.
Hal itu disampaikannya dalam sebuah konferensi yang diadakan di Yerusalem pada Minggu (18/2), menyebut bahwa kelompok pejuang Palestina, Hamas, punya “pilihan”.
“Saya mengatakan ini dengan sangat jelas: Hamas punya pilihan. Mereka bisa menyerah, melepaskan sandera, dan dengan begitu warga Gaza bisa merayakan libur bulan suci Ramadhan,” ujarnya.
Rafah menjadi wilayah terbaru di Gaza yang menjadi sasaran militer Israel dalam rangkaian serangan menghancurkannya yang telah berlangsung sejak Oktober lalu.
Kawasan perbatasan Gaza-Mesir ini adalah rumah bagi lebih dari satu juta pengungsi Gaza yang harus hidup di tengah segala keterbatasan dan ancaman yang ada
Sempat dinyatakan aman, Rafah berubah menjadi sasaran terbaru serangan Israel setelah diyakini menjadi lokasi keberadaan para sandera dan pemimpin Hamas.
“Dunia harus tahu, dan para pemimpin Hamas harus tahu, jika pada Ramadan warga kami yang disandera tidak pulang ke rumah, maka pertempuran akan diperluas ke wilayah Rafah,” jelas Gantz.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Israel akan berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan Mesir dalam meluncurkan serangan ke Rafah guna meminimalisir jatuhnya korban sipil.
Ia juga mengatakan pihaknya akan mengizinkan evakuasi warga sipil dari Rafah. Akan tetapi, belum diketahui ke mana mereka dapat pergi.
Sementara itu, Mesir berpendapat bahwa membiarkan warga Gaza melarikan diri melewati perbatasan justru memfasilitasi upaya pengosongan daerah tersebut dari warga Palestina.
Israel membantah pandangan tersebut.