19.9 C
Indonesia

Anak-Anak di Gaza Gelar Konferensi Pers, Inginkan Hidup Seperti Anak-Anak Lain

Must read

PALESTINA – Sekelompok anak di Gaza, Palestina, pada Selasa (7/11) menggelar konferensi pers guna memohon agar bisa hidup seperti anak-anak yang lain.

Aksi tersebut menyusul tiada hentinya serangan yang diluncurkan Israel ke Gaza yang menyebabkan lebih dari 10.000 orang tewas dalam sebulan penyerangan.

Setengah dari para korban adalah anak-anak, dengan Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) bahkan menyebut satu anak meninggal setiap 10 menit di Gaza.

Baca Juga:

“Sejak 7 Oktober, kami telah menjadi sasaran genosida, pembunuhan, pengungsian, dan bom yang dijatuhkan di kepala kami di depan seluruh dunia,” kata salah satu anak dalam konferensi pers yang digelar di area Rumah Sakit Al-Shifa.

Anak tersebut berdiri di tengah-tengah yang lain, tampak lebih tinggi dari kebanyakan yang lain, membacakan apa yang tertulis di kertas dengan lantang.

Ia berbicara di depan kamera dengan dua bahasa, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Video yang merekam aksinya ramai dibicarakan di media sosial.

“Mereka berbohong kepada dunia, mengatakan bahwa mereka menargetkan pejuang perlawanan, namun sebagai anak-anak, kami telah lolos dari kematian lebih dari satu kali,” sambung anak tersebut.

“Kami, sebagai anak-anak, telah lolos dari kematian lebih dari satu kali,” tambahnya, menegaskan bagian terakhir dari kalimat sebelumnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa mereka datang ke Rumah Sakit Al-Shifa sebagai upaya mencari perlindungan setelah berkali-kali terkena pemboman.

Sayangnya, mereka justru dikejutkan dengan pemboman lainnya, yang bahkan menewaskan beberapa orang, setelah Israel menargetkan rumah sakit tersebut.

“Kami datang untuk berteriak sebagai anak-anak, mendesak Anda semua untuk melindungi kami. Hentikan kematian. Kami menginginkan kehidupan.

“Kami ingin kedamaian. Kami ingin pengadilan bagi para pembunuh. Kami ingin obat. Kami ingin makanan. Kami ingin pendidikan. Kami menginginkan kehidupan,” tutupnya.

Dengan video tersebut diunggah oleh beberapa akun di media sosial, seperti @ajmubasher dan @Shepherds4Good di platform X, apa yang disampaikan anak tersebut berhasil menjangkau banyak orang.

Beberapa netizen menulis tidak seharusnya anak-anak meminta belas kasihan, bahkan sampai menggelar konferensi pers untuk memohon mendapatkan hal tersebut, mengingat itu seharusnya mereka dapatkan tanpa diminta.

“Mereka hanya ingin jadi anak-anak. Mereka seharusnya bermain dan aman dan terlindungi namun mereka harus menggelar konferensi pers agar tangisan untuk keadilan dan pertolongan mereka dianggap serius? Dunia macam apa ini?” tulis @SophieDramas.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru