JALUR GAZA – Dalam seminggu terakhir, lebih dari 1 juta orang meninggalkan rumah mereka di Jalur Gaza karena persediaan air mulai berkurang, dan pihak rumah sakit juga mulai memperingatkan mereka di ambang kehancuran.
Setelah serangan mematikan yang dilakukan Hamas di pekan kemarin, penduduk setempat hanya bisa menunggu kapan pasukan Israel akan masuk ke wilayah mereka.
Pasukan Israel didukung oleh kapal perang AS, dan 360.000 pasukan cadangan tengah memasuki perbatasan Gaza.
Pasukan Israel mengaku telah menyerang puluhan lokasi, termasuk pusat komando serta wilayah peluncuran roket, dan membunuh komandan Hamas.
Meski demikian, gempuran udara Israel selama 1 pekan terakhir telah menghancurkan Gaza dan gagal membendung serangan roket militan yang masuk ke israel.
Para pejabat Israel dinilai akan mempercepat krisis kemanusiaan di Gaza bila tidak memberikan jadwal serangan darat yang akan dilancarkan ke wilayah tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 2.670 warga Palestina telah tewas dan 9.600 orang terluka sejak pertempuran meletus.
Jumlah ini dinilai lebih banyak ketimbang perang Gaza yang pernah berlangsung di tahun 2014 lalu.
Situasi ini juga menjadi salah satu perang yang paling mematikan di 5 perang sebelumnya yang pernah terjadi di Gaza
1.400 warga Israel tewas dalam serangan Hamas pada 7 oktober 2023 kemarin, dimana sebagian diantaranya adalah warga sipil.
Menurut Israel, 155 orang lainnya, termasuk anak-anak ditangkap oleh Hamas dan dibawa ke Gaza.
Bagi mereka perang ini menjadi salah satu yang paling mematikan setelah konflik antara Mesir dan Suriah meletus tahun 1973 lalu.
Saat ini 500.000 orang mengungsi di sekolah-sekolah milik PBB, dan fasilitas lainnya di Gaza. Angka ini hampir seperempat jumlahnya dengan populasi di Gaza.
Juliette Touma, juru bicara Badan Pengungsi PBB Palestina mengatakan bila di lokasi pengungsian itu persediaan air juga semakin menipis.
Dari data Juliette, sekitar 1 juta orang telah mengungsi di Gaza dalam 1 minggu terakhir ini.
“Gaza mulai kering,” katanya kepada AP, Senin (16/10).
AS Bereaksi
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dikabarkan akan kembali ke Israel pada Senin setelah menyelesaikan tur di 6 negara-negara Arab.
Tujuan tur ini adalah untuk mencegah pertempuran meluas menjadi konflik regional.
Tak hanya Antony, Presiden AS Joe Biden juga tengah mempertimbangkan untuk berkunjung ke Israel.
Dalam wawancara televisi pada Minggu malam, Biden, yang telah berulang kali menyatakan dukungannya kepada Israel, tetap mengatakan menurutnya akan menjadi “kesalahan besar” jika Israel menduduki kembali Gaza.