JAKARTA – Perang antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, masih berlanjut, mendorong terus bertambahnya jumlah korban di kedua belah pihak.
Militer Israel melaporkan jumlah korban tewas di pihaknya setidaknya mencapai 1.200 orang, sementara lebih dari tiga ribu orang lainnya mengalami luka-luka.
Diberitakan oleh CNN, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari juga mengatakan bahwa sebanyak 189 tentaranya telah tewas dalam rangkaian aksi saling serang yang berlangsung sejak Sabtu (7/10) pekan lalu itu.
Di pihak lawan, Kementerian Kesehatan Palestina mencatat setidaknya 1.100 orang di Jalur Gaza telah tewas dalam perang tersebut.
Mereka juga mengungkap bahwa lebih dari lima ribu orang di wilayah yang sama, yang tak lain adalah target gempuran serangan Israel, mengalami luka-luka.
Akibat banyaknya korban yang terus berjatuhan, rumah sakit di Gaza dikabarkan nyaris lumpuh karena kewalahan mengurus para korban.
Kondisi itu semakin diperparah dengan berkurangnya jumlah obat, tenaga medis, dan pasokan listrik yang alirannya telah diputus oleh Israel.
Melansir Arab News, sebanyak 10 fasilitas kesehatan di Jalur Gaza telah hancur–bersama dengan 48 sekolah dan lebih dari 22 ribu rumah penduduk.
Sebuah bangunan yang menjadi tempat perlindungan darurat bahkan tak luput dari serangan Israel, membuat jumlah korban tewas semakin banyak.
Aksi saling serang yang mematikan ini diawali oleh Hamas yang menyerang wilayah Israel tanpa peringatan pada Sabtu (7/10).
Serangan itu mengirim ribuan roket dari beberapa titik di Jalur Gaza dan puluhan militan Hamas ke wilayah Israel.
Akibat serangan tersebut, ratusan warga Israel dilaporkan meninggal dan ratusan lainnya menjadi sandera kelompok Hamas.
Tak hanya itu, serangan itu juga berbalas dengan serangan yang sama mengerikannya dari pihak Israel ke wilayah Palestina.
Kondisi ini pun mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (8/10) untuk menyatakan bahwa negaranya dalam kondisi berperang melawan Hamas Palestina.