MEKSIKO – Seekor beruang hitam mencuri perhatian banyak orang setelah ‘menghadiri’ pesta ulang tahun sederhana yang diadakan di Chipinque Ecological Park, Meksiko.
Kehadirannya yang tidak terlalu diharapkan tersebut membuat para penyelenggara pesta, pasangan ibu dan anak serta dua orang terdekat mereka, terkejut bukan main.
Meskipun begitu, keterkejutan itu mereka wujudkan dengan cara yang tidak biasa–namun sejatinya merupakan cara yang seharusnya.
Video yang beredar menunjukkan tiga dari empat orang tersebut, termasuk sang ibu dan anaknya, tak bergerak sedikit pun ketiga hewan buas itu berada di dekat mereka.
Sementara itu, sang beruang tampak menikmati hidangan yang tersedia, dengan seluruh tubuhnya berada di atas meja–memudahkannya mencicipi setiap makanan yang ada di sana.
Setelah dirasa cukup, ia pergi dengan gelagat yang menunjukkan dirinya masih berusaha mencari makanan tambahan di tanah–membiarkan pesta berlanjut.
Video tersebut viral di dunia maya, dengan beberapa orang menyoroti ketenangan keempat orang yang ada di lokasi dalam menghadapi hewan buas di dekat mereka.
Selain itu, pujian juga diberikan kepada sang ibu yang terus menutupi pandangan anaknya sepanjang invasi beruang, yang terjadi pada Senin (25/9).
Melansir green matters, wanita tersebut, Silvia Macías, mengaku kepada AP bahwa hal tersebut dilakukannya karena anaknya, Santiago, takut dengan beruang.
Memiliki down syndrome, Santiago memiliki ketakutan akan hewan apa pun. Dan dengan beruang di dekat mereka, Macías khawatir anaknya akan ketakutan.
“Itu lah mengapa saya menutupi matanya, karena saya tidak mau ia melihatnya dan berteriak atau berlari,” katanya.
“Saya khawatir jika ia ketakutan atau berlari atau menakuti beruangnya, beruang itu akan bereaksi,” tambahnya.
Menurut National Park Services, hal itu lah yang seharusnya dilakukan ketika berpapasan dengan beruang: tetap tenang dan berbicara dengan nada rendah.
Hal itu dilakukan agar beruang tidak menganggap manusia yang didekatinya sebagai mangsa.
Lebih lanjut, Macías mengaku dirinya dan Angela Chapa, temannya yang merekam momen itu, sebelumnya telah menyiapkan rencana untuk menghadapi situasi tersebut.
Jika mereka melihat beruang apa pun di taman–yang kemudian betul-betul terjadi–mereka akan “bermain permainan” dengan Santiago.
Permainan tersebut termasuk menutup mata Santiago dan berpura-pura menjadi patung.
Dalam peristiwa yang sebenarnya, setelah beruang tersebut mulai meninggalkan mereka, Chapa melempar jauh sisa makanan yang ada dan langsung menempatkan dirinya di depan Santiago.
Ketika hewan itu telah benar-benar pergi, mereka baru meninggalkan lokasi tersebut dengan aman.
Atas kejadian itu, mereka merekomendasikan untuk tidak membawa makanan ke kawasan taman tersebut–yang merupakan habitat alami spesies beruang hitam Amerika.