21.5 C
Indonesia

Prancis Dilanda Gelombang Protes, Aman Dikunjungi Wisatawan?

Must read

PRANCIS – Prancis tengah berhadapan dengan gelombang demonstrasi yang memprotes kenaikan batas usia pensiun yang ditetapkan oleh Presiden Emmanuel Macron.

Protes telah berlangsung sejak awal tahun ini di sejumlah kota penting dan terkadang dibumbui dengan kerusuhan.

Bentrok antara polisi dan demonstran, penangkapan beberapa orang, pembakaran benda-benda, dan lainnya.

Baca Juga:

Kelas pekerja yang terdiri dari buruh, guru, pekerja tambang, pengangkut sampah, dan lainnya, turun memenuhi jalan-jalan di kota-kota.

Seluruhnya menyuarakan hal yang sama, yaitu penolakan terhadap rencana kenaikan batas usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun.

Di tengah kondisi ini, beberapa orang mungkin bertanya-tanya tentang nasib para wisatawan–mengingat Prancis adalah salah satu negara tujuan wisata dunia.

Seorang traveler asal Amerika Serikat bercerita mengenai pengalamannya mengunjungi negara yang terletak di barat Eropa itu saat protes sedang terjadi.

Lewat akun Instagramnya, @traveleen_gurl, Gurleen Kaur mengunggah dua buah reels yang menampilkan video-video pendek yang menunjukkan keadaan tersebut.

Pertama, ketika mendarat di Prancis, protes sedang berlangsung di bandara sehingga tidak ada mobil yang diperbolehkan mendekat.

Kaur pun harus berjalan sejauh setengah mil (800 meter) untuk menemui supir Ubernya, yang memarkirkan mobil di pinggir jalan bersama pengemudi yang lain.

Kedua, sampah menumpuk di mana-mana di Kota Paris. Hal ini disebabkan oleh keikutsertaan para pekerja pengangkut sampah di aksi demonstrasi.

Ketiga, Kaur menyaksikan pekerja di toko yang menyediakan barang buatan desainer harus memperbaiki dinding bagian luar tokonya–yang mungkin rusak karena protes.

“Ada pemandangan yang menyeramkan di sebelah sini dan ada banyak polisi di mana-mana,” tutur Kaur di dalam videonya.

Sementara itu, di unggahan reels kedua, ia membagikan satu tips penting untuk pelancong lainnya yang sudah berencana akan terbang ke Prancis, yaitu hindari tempat-tempat yang menjadi titik protes.

Pasalnya, selama beberapa hari di Prancis, Kaur mengaku tidak pernah merasa tidak aman meskipun protes berskala besar terus terjadi.

“Mereka punya protes besar yang terorganisir pada hari-hari tertentu (seperti pada hari [saya] mendarat dan itu terjadi) tapi pada kebanyakan hari, tidak ada yang terjadi,” demikian tulisnya di caption unggahan tersebut.

Ia juga mengatakan aksi protes yang sedang berlangsung “luar biasa”, menilai banyaknya orang yang bersatu untuk menyuarakan kepentingan bersama.

Presiden Emmanuel Macron hingga hari ini dilaporkan masih teguh dengan pendiriannya mendorong terus rancangan undang-undang pensiun yang ditolak banyak orang.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru