JAKARTA – Aeroponik adalah sistem bercocok tanam di udara tanpa menggunakan tanah.
Dirjen Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian Ali Jamil melalui akun Instagramnya @dirjenpsp mengatakan bila sistem ini sangat mudah diterapkan oleh siapapun.
“Aeroponik juga merupakan sistem pertanian yang mudah untuk dikembangkan lho Sobat, tapi dibutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi,” tulisa Ali Jamil beberapa waktu yang lalu.
salah satu keahlian yang harus diketahui, kata Ali Jamil, adalah teknik menjaga kelembaban dan kehangan udara, serta menjaga sistem pengkabutan untuk menutrisi tanaman.
Cara Kerja Aeroponik
Dalam situs pertanian.go.id disebutkan bahwa sistem aeroponik membantu petani yang tidak mempunyai lahan karena aeroponik tidak membutuhkan tanah.
Salah satu kunci keunggulan budidaya aeroponik ialah oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan hara yang sampai ke akar.
Untuk menjamin ketepatan waktu penyiraman, jumlah air dan keseragaman distribusi air di permukaan tanah secara terus-menerus selama produksi tanaman dengan masukan tenaga kerja rendah maka gunakanlah sprinkler.
Cara tersebut dapat menciptakan uap air di udara sekeliling tanaman serta memberikan lapisan air pada akar, sehingga menurunkan suhu sekitar daun dan mengurangi evapotranspirasi.
Sistem pancaran atau pengabutan dapat diatur secara intermittend, nyala-mati (on-off) bergantian menggunakan timer. Asal lama mati (off) tidak lebih dari 15 menit karena di khawatirkan tanaman akan layu.
Bila pompa dimatikan, butiran larutan yang melekat pada akar dapat selama 15 – 20 menit.
Pancaran atau pengabutan juga dapat hanya diberikan pada siang hari saja. Namun, cara ini kurang dianjurkan karena kesempatan pemberian nutrisi pada tanaman menyusut.
Peralatan yang di butuhkan untuk membuat sistem Aeroponik diantaranya jaringan Irigasi Sprinkler, Jet Pump (pompa air), Nozzle Sprinkler, dan Pipa Paralon/PVC.
Selain itu juga harus tersedia Pipa Etilen, Rokcwool, Styrofoam, Larutan Nutrisi, dan Bibit Tanaman.
Jenis tanaman yang umumnya ditanam secara aeroponik diantaranya adalah selada, kangkung dan bayam.
Jenis tanaman yang sering dibudidayakan secara Aeroponik pada umumnya berupa sayuran daun yang waktu panennya sekitar satu bulan setelah pindah tanam.