JAKARTA – Lantai 2 Perpustakaan Nasional Indonesia pada Jumat (17/2) kemarin diramaikan oleh enam student company (SC) yang berkompetisi dalam final lomba kewirausahaan Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program (SCYEP).
Mereka memamerkan produk buatan sendiri yang lahir dari ide kreatif dan kerja keras selama beberapa bulan ke belakang sebelum mempresentasikannya di depan para juri di dalam Ruang Auditorium yang berada di lantai yang sama.
Total ada enam SC yang berhasil memasuki babak final regional itu, dengan salah satu di antaranya akan kembali bertanding di tingkat nasional pada Maret nanti.
Mereka adalah Adhinatha SC dari SMAN 16 Surabaya, Kolibrates SC dari SMA Karangturi Semarang, Red Lotus SC dari SMAN 3 Yogyakarta, Marune SC dari SMKN 27 Jakarta, Thera SC dari SMAN 2 Denpasar, dan Elgoth SC dari SMAN 11 Bandung.
Dalam keterangannya, Starbucks Indonesia menjelaskan bahwa SCYEP ini sendiri adalah komitmen jangka panjang mereka dalam memberdayakan generasi muda.
Lewat program ini, siswa SMA dan SMK diberikan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan praktis yang diperlukan untuk mewujudkan ide bisnis mereka.
Sejak dimulai pada tahun 2019, program ini disebutkan telah memberikan manfaat kepada lebih dari 2.300 siswa dan melibatkan lebih dari 1.200 partner (karyawan) Starbucks sebagai sukarelawan.
“Kami sangat bangga dapat kembali mengadakan program ini untuk memberdayakan generasi muda dengan ilmu kewirausahaan dan life skill,” tutur Liryawati, Chief Marketing Officer PT Sari Coffee Indonesia, pemegang lisensi merek Starbucks di Indonesia.
“Partner kami sangat bersemangat untuk membagi pengetahuan mereka dengan kaum muda dan mendukung dalam perjalanan karier mereka sementara kami berusaha untuk mengangkat dan memberi nilai tambah bagi komunitas kami,” tambahnya.
Menurut Liryawati, “memberi kembali kepada komunitas” selalu menjadi bagian diri Starbucks sebagai perusahaan.
Pada periode 2022–2023 ini, SCYEP menggunakan modul kewirausahaan yang dikembangkan oleh Junior Achievement (JA) Worldwide sehingga dapat memungkinkan para siswa membentuk sebuah perusahaan nyata dan menemukan cara suatu perusahaan berfungsi.
“SCYEP memfasilitasi siswa SMA dan SMK untuk mengasah kemampuan wirausaha melalui pengalaman langsung mengoperasikan usaha mikro secara mandiri di sekolah,” ungkap Robert Gardiner selaku co-founder dan penasihat akademik Prestasi Junior Indonesia.
“Para siswa diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah di masyarakat serta mengoptimalkan teknologi digital dalam operasional dan strategi bisnis mereka,” lanjutnya.
Adapun Kolibrates SC dari SMA Karangturi Semarang keluar sebagai pemenang dan berhak melaju ke babak selanjutnya dengan produk mereka, sendok berbahan ampas kopi Clay Fee.
