22.3 C
Indonesia

Tahukah Anda, Desainer Indonesia Yang Mendunia, Bai Populo, Tengah Siapkan Tari Bedhayan Khusus Untuk Laki-Laki 

Must read

JAKARTA – Bai Populo (59) adalah satu dari sekian desainer asal Indonesia yang berkiprah di dunia internasional. Uniqlo, perusahaan fashion dunia asal Jepang sangat menyukai hasil karya pria yang bernama asli Bai Soemarlono ini.

Namun, selain sebagai seorang desainer, Bai Populo juga sangat suka menari. Di sanggar miliknya, Bai Populo mengembangkan tarian Jawa klasik Yogyakarta yaitu Tari Bedhayan namun khusus hanya untuk laki-laki.

(Baca: Inilah Tari Bedhayan, Tarian Anak Perawan Keraton Yang Kini Dipentaskan Kepada Publik)

Baca Juga:

Untuk tahu lebih banyak tentang Bai Populo dan tarian yang istimewa ini, Redaksi The Editor berbincang langsung dengannya lewat aplikasi komunikasi zoom beberapa waktu lalu. 

Simak perbincangannya di bawah ini:

The Editor: Apa tantangan menjadi seorang penari, khususnya laki-laki di Indonesia? 

Bai Populo: Ada beberapa penari wayang pria di Indonesia seperti contohnya Mas Ali Marsudi tapi tingkatan mereka hanya di pewayangan saja atau di kalangan orang-orang pecinta wayang. Mereka dikenal di komunitas itu saja, tidak dikenal di komunitas lain seperti kalangan anak muda lain nya. Beda dengan di luar (negeri) yang kalau dia penari balet misalnya kalo bagus pasti dikenal oleh semua kalangan baik itu di kalangan fashion, politik dan lainnya . 

Untuk anak muda belajar nari, menyenangi tarian juga jarang atau tidak sama sekali, apalagi oleh anak- jaman sekarang maksudnya oleh orang-orang yang suka bepergian, orang-orang di luar negeri dan orang yang tahu perkembangan dunia. Orang-orang sekarang sukanya tarian barat seperti balet, hiphop, bahkan mungkin mereka lebih suka nonton opera dari pada nonton wayang orang.

The Editor: Kendala apa yang dihadapi bagi seorang penari pria untuk berkembang di Indonesia?

Bai Populo: Tidak ada dukungan baik, misalnya dari pemerintah, Ada mungkin dari beberapa perusahaan besar tapi belum memadai. Karena sifatnya harus penari di jadikan pegawai tetap jadi punya income yang bagus dan lebih dari rata-rata. Banyak yang juga membantu sebagai membuat acara seperti Wayang Orang yang dibuat oleh Mbak Ayla . Tapi ini juga harus sering sekali.

(Baca: Catatan Redaksi The Editor: Aylawati Sarwono, Wanita Keturunan Tionghoa Yang Membawa Budaya Indonesia Ke Dunia Internasional) 

Dan itu kan dari kocek sendiri. Nggak semua orang kaya raya mau berdonasi untuk hal seperti itu. Yang apsti adalah pemerintah harus memberi banyak untuk kesenian. Banges lain akan lihat kita dari kebudayaan kita juga. Contohnya Korea, mereka mendukung band, artis sepenuhnya. Para artis itu dianggap sebagai investasi bagi negara. Indonesia dengan populasi yang kurang lebih 250 juta, belum ada satu pun yang bisa seperti KPop atau Film Korea atau soap opera Korea.

Sayang sekali padahal di Indonesia saya yakin banyak yang potensial.

Bai Populo (kanan) tengah berlatih bersama anak didiknya di sanggar (Foto: THE EDITOR)

The Editor: Apa yang membuat mas Bai mau jadi penari padahal dunia fashion juga membuat Mas Bai terkenal

Bai Populo: Saya mau mempunyai atribut lain selain designer, jadi designer atau pekerja fashion saya rasa membosankan karena dunia fashion itu sangat superficial (plastik). Jadi kalau lingkungan tari Jawa lain lagi, real dan menjadikan kita lebih membumi, karena selain nari kita belajar juga filosofinya yang bagus sekali mengenai hidup…jadi fashion dan tari Jawa memiliki karakter  yang beda, tapi ada persamaannya yaitu di kostum tarinya, menampilkan keindahan, juga di bentuk tubuh dua-duanya harus jaga bentuk tubuh.

The Editor: Penting tidak bagi para penari pria menjaga bentuk tubuhnya agar tetap fit?

Bai Populo: Menjaga tubuh itu penting sekali karena nari Jawa kalo kita perform kebanyakan topless (tanpa penutup dada) kalau pria. Jadi bentuk tubuh harus selalu enak diliat karena kalau kita memerankan satu tokoh harus pas atau enak dilihat. Misalnya saya selalu memerankan atau disuruh memerankan tokoh-tokoh dari keluarga Pandawa, misalnya Puntadewa atau Abimanyu, bentuk badannya harus sesuai, syukur-syukur wajah juga. Untuk umur saya yang 1 bulan lagi 60 tahun, jadi tokoh-tokoh itu harus enak dilihat. Jadi bisa membuat penonton terkesima he-he-he.

The Editor: Apakah menjadi penari pria itu menjanjikan?

Bai Populo: Bila semuanya di dukung ya mungkin. Menurut saya mereka harus diperhatikan. Saya rasa seniman atau penari yang bagus tidak hanya di kota kota besar saja, tapi juga ada di kota-kota terpencil.

Jadi pencarian bakat harus merata dan penari harus di anggap seperti aset negara. Terus terang jadi penari pria di Indonesia tidaklah menjanjikan kalau memang uang mencari nafkah hidup hanya dari menari. Tapi kan ada penari pria yang sudah memang kuat dalam finansial, ya mereka bisa terus bertahan dan berkarya, contohnya teman SMA saya Rusdy Rukmarata yang punya Eki Dance Company. Dan hebatnya mereka juga dapet banyak pekerjaan. Itu pengecualian atau saya yang bisa membiayai sendiri atau membiayai membuat grup sendiri.

The Editor: Para pegiat industri fashion tidak memberi dukungan kepada para penari ini. Apa tanggapan anda?

Bai Populo: Pegiat Industri ada beberapa yang sudah kasih dukungan tapi ya tidak selalu, dan saya rasa juga tidak cukup dukungannya. Mungkin tari Jawa atau tari tradisional pada umumnya tidak dianggap penting. Padahal seni budaya nasional itu adalah hakikat martabat bangsa. Kalau saya masih terbatas membantu seni, paling budaya Jawa dan hanya berusaha hanya ke seniman-seniman yang dekat daerah saya, atau juga ikut menari di grup lain yang bikin performance tanpa dibayar, malah beli tiket pertunjukannya ha-ha-ha. 

The Editor: Sebagai seorang desainer dan penari, pasti banyak fans wanita yang suka sama Mas Bai ya?

Bai Populo: Saya rasa iya ha-ha-ha

The Editor: Apa rahasia awet muda Mas Bai?

Bai Populo: Rahasia awet muda karena saya beruntung bekerja di bidang yang jadi hobby saya, juga saya dapat mengembangkan bakat saya menari Jawa atau juga karena saya tinggal di Berlin ha-ha-ha. Karena Berlin kotanya lingkungannya bikin awet muda. Selain itu ya pola makan, olah raga, sosialisasi. Pada dasarnya harus seimbabg.  Serius banget hidup juga jangan tapi juga jangan senang-senang mulu. Jangan berhenti belajar dan tetap lengkapi hidupmu dengan berbagai informasi dari dunia ini.

The Editor: Kalau mau jadi penari, anak muda harus kemana sebenarnya?

Bai Populo: Saya tinggal di Jogja, jadi mereka banyak yang ke ISI (institut seni Indonesia) atau SMKI (sekolah menengah karawitan Indonesia). Ada banyak, saya saja sedang bikin tari bedhayan untuk laki-laki, umur pesertanya ada yang belum usia 18 tahun. Saya sangat senang karena mereka pilih ISI karena mereka pilih budaya artinya mereka suka budaya jawa kita. Kalau mereka bagus banget mereka biasanya diajak ke paguyuban ini dan diajak nari disana atau ngajar nari jadi dosen. Nah, saya nggak tau kurikulum yang dipakai. Dan  harus dipikirkan bagaimana caranya membantu mereka, melalui pemerintah.

Bai Populo dalam sebuah pentas (Foto: THE EDITOR)

The Editor: Orang tua pernah tidak meragukan pilihan Mas Bai sebagai penari atau pun desainer?

Bai Populo: Nggak, kalau ibu memang nyeburin saya nari jawa ha-ha-ha. Tapi dulu saya mikirnya jadi penari itu nggak ada masa depannya.

Saya nari dari kecil. Jadi waktu kecil selalu di ekspose oleh guru tari karena saya emang berbakat. Tapi beda dengan Mbak Retno Maruti, Mas Sentot atau Mas Ali Marsudi, yang memilih jadi penari professional. Nari Jawa harus Ada Bakat, orang belajar nari Jawa, kalau nggak ada bakat ya nggak bisa jadi penari bagus. Jadi saya ada bakat nari Jawa dan saya yakin kalau saya tetap menari jaman dari kecil sampe dewasa saya akan jadi termasuk penari terkenal. Sekarang saya belum sampe ke kondisi saya dulu, setelah 35 tahun absen nari Jawa 

The Editor: Tari Bedhayan apa yang sedang anda kembangkan?

Bai Populo: Saya sedang membuat kreasi tari bedhayan untuk laki-laki. Biasanya ditarikan oleh perempuan saja. Nanti akhir tahun 2022 ini mau dipentaskan di tempat saya, Ohmm Hotel di Yogyakarta. Seperti apa tariannya, ya rahasia. Jangan lupa nonton nanti ya ha-ha-ha.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru