JAKARTA – Setiap tahunnya, bangsa Indonesia memperingati satu hari bersejarah, Hari Sumpah Pemuda, pada 28 Oktober. Pada momen ini, ketiga poin dari Sumpah Pemuda disuarakan di mana-mana.
“Pertama:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua:
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Demikian isi naskah Sumpah Pemuda yang telah disesuaikan dengan ejaan terkini, Ejaan Bahasa Indonesia.
Dilansir dari Wikipedia, Sumpah Pemuda sendiri adalah keputusan dari Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan belasan tahun sebelum kemerdekaan negara ini, tepatnya pada 27–28 Oktober 1928.
Rumusannya ditulis oleh Moehammad Yamin yang saat itu juga menjabat sebagai sekretaris di dalam kongres.
Ia menulisnya di atas secarik kertas yang kemudian diberikan kepada Soegondo selaku ketua ketika pidato untuk sesi terakhir kongres tengah dibacakan oleh Mr. Sunario.
“Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini,” ucap Moehammad Yamin sambil berbisik kepada Soegondo saat itu.
Kertas itu diterima Soegondo, diparaf setuju olehnya, dan diteruskan ke yang lain yang juga membubuhkan paraf setuju.
Rumusan itu kemudian dinilai sebagai salah satu tonggak pergerakan untuk menyatukan berbagai perbedaan demi mencapai Indonesia merdeka. Rumusan itu kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Jokowi: Sumpah Pemuda tetap menggema dan menjadi pegangan bangsa Indonesia
Peringatan Hari Sumpah Pemuda pertama kali ditetapkan menjadi hari nasional pada tahun 1959 melalui Keppres No. 316 Tahun 1959.
Hari penting ini menjadi momen mengenang lahirnya Sumpah Pemuda di Kongres Pemuda Kedua.
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) juga tak ketinggalan memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Melalui akun media sosialnya, ia mengatakan bahwa Sumpah Pemuda tetap menggema dan menjadi pegangan bangsa Indonesia.
“Sumpah Pemuda tetap menggema dan menjadi pegangan bagi bangsa Indonesia masa kini,” tulis orang nomor satu di Indonesia itu.
Jokowi juga menekankan bahwa pembangunan konektivitas di seluruh Indonesia adalah usaha bersama untuk memperkokoh persatuan bangsa seraya mengejar kemajuan.
“Pembangunan konektivitas fisik dan digital yang menghubungkan pulau ke pulau, ujung ke ujung Indonesia kini, adalah ikhtiar kita untuk kian memperkokoh persatuan bangsa seraya mengejar kemajuan.”