21.3 C
Indonesia

Targetkan Nol Emisi, Airbus Gandeng CFM Lakukan Uji Coba Mesin Pesawat Berbahan Bakar Hidrogen

Must read

JAKARTA – Sebagai upaya mengurangi emisi karbon dunia, produsen pesawat asal Eropa, Airbus, menandatangani perjanjian kerja sama dengan CFM International untuk melakukan uji coba mesin pesawat berbahan bakar hidrogen.

Dilansir dari Kabar Penumpang, Airbus bertugas menyediakan tangki bahan bakar hidrogen, mengawasi penerbangan uji coba, dan menyediakan pesawat A380 sebagai media uji coba.

Sementara itu, CFM International, perusahaan patungan General Electric dan Safran Aircraft Engines asal Perancis, bertugas memodifikasi ruang, sistem bahan bakar, dan sistem kontrol mesin turbofan GE Passport agar dapat beroperasi menggunakan hidrogen cair.

Baca Juga:

Dengan menargetkan tahun 2035 sebagai tahun terwujudnya nol emisi karbon, uji coba penerbangan akan dilakukan pada tahun 2026 nanti.

Perlu diketahui, industri penerbangan menyumbang hingga lebih dari 2% total emisi karbon dunia. Oleh sebab itu, banyak perusahaan di industri ini yang tengah berusaha mencari jalan keluar demi kebaikan bersama.

Pesawat A380 sendiri dipilih oleh Airbus karena merupakan pesawat penumpang terbesar di dunia.

Pesawat ini juga diklaim memiliki ruang yang cukup untuk menyimpan tangki hidrogen cair serta peralatan lainnya.

“Ini adalah langkah paling signifikan yang dilakukan di Airbus untuk mengantarkan era baru penerbangan bertenaga hidrogen sejak peluncuran konsep ZEROe kami pada September 2020,” kata Sabine Klauke selaku Chief Technical Officer Airbus, dikutip dari Kabar Penumpang.

“Dengan memanfaatkan keahlian produsen mesin Amerika dan Eropa untuk membuat kemajuan dalam teknologi pembakaran hidrogen, kemitraan internasional ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa industri kami berkomitmen untuk mewujudkan penerbangan tanpa emisi,” tambahnya.

Sementara itu, CEO Boeing, Dave Calhoun, mengatakan bahwa ia tidak berharap pesawat bertenaga hidrogen diproduksi pada pesawat boeing sebelum tahun 2050.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri konferensi investor pada Juni lalu.

Menurut Direktur Pelaksana Aerodynamic Advisory, Richard Aboulafia, tantangan terbesar dalam menggunakan bahan bakar hidrogen adalah penyimpanannya yang membutuhkan peralatan tambahan serta menambah bobot pesawat.

Selain itu, lanjutnya, kondisi tersebut akan “mengurangi jumlah orang atau jumlah kargo yang dapat dibawa oleh pesawat”.

Dalam hubungan kerja sama ini, Airbus dan CFM akan berkolaborasi melakukan uji coba ground and flight test yang melibatkan flying testbed A380.

Flying testbed tersebut telah dilengkapi oleh empat tangki hidrogen cair, yang sudah tersedia di fasilitas perakitan Airbus di Perancis dan Jerman, di bagian belakang atas badan pesawat.

Sebelum terbang dengan lima mesin, flying testbed A380 akan melakukan uji coba di darat terlebih dahulu menggunakan bahan bakar hidrogen sebelum uji terbang untuk pertama kalinya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru