24.9 C
Indonesia

Atasi Jumlah Kasus Harian, Pemda DIY Aktifkan Shelter dan Galakkan Protokol Kesehatan

Must read

Atasi Jumlah Kasus Harian, Pemda DIY Aktifkan Shelter dan Galakkan Protokol Kesehatan

YOGYAKARTA – Pemerintah Daerah Yogyakarta telah melakukan segala upaya sesuai arahan Pemerintah Pusat dalam mengatasi kasus covid-19 harian. Hal itu disampaikan langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, saat mengikuti video conference terkait evaluasi PPKM Jawa dan Bali, Kamis (17/2) malam.

Salah satu upaya yang disebutkannya adalah mengaktifkan kembali shelter-shelter yang ada di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga kelurahan.

Baca Juga:

Sebanyak 529 pasien dengan kasus terkonfirmasi positif yang kini berada di shelter difasilitasi oleh pemerintah daerah (pemda).

Dengan begitu, shelter yang ada di sejumlah daerah seperti Bantul, Kulon Progo, dan kelurahan-kelurahan masih relatif kosong meskipun sudah dipersiapkan dengan baik.

Selain mengaktifkan shelter, pemda juga telah melakukan koordinasi lebih lanjut dengan beberapa pihak terkait agar ekonomi tetap terjaga.

Dengan pihak pariwisata, misalnya, Sri Sultan menegaskan agar protokol kesehatan dan penggunaan masker tetap dilaksanakan.

“Saya kira hal-hal seperti ini memang perlu kita gaungkan bagaimana protokol kesehatan dan pakai masker ini menjadi sesuatu yang sangat penting bagi semuanya,” tuturnya.

Mengenai cepatnya penyebaran varian omicron, jumlah wisatawan khususnya yang datang dari Jakarta dan Bandung mengalami penurunan dalam beberapa minggu terakhir.

Sebaliknya, jumlah wisatawan dari kawasan Jawa Timur justru bertambah.

Sri Sultan sendiri berharap agar kondisi ini cepat berlalu dengan jumlah kasus yang akan menurun dalam beberapa hari ke depan.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan menyampaikan agar semua pihak mulai dari gubernur, wali kota, bupati, TNI, dan polri, untuk segera menyesuaikan kebijakan pengetatan aktivitas masyarakat.

Penegakan protokol kesehatan juga, menurutnya, lebih diutamakan dibandingkan pembubaran suatu kegiatan agar rem ekonomi “tidak perlu diinjak terlalu dalam”.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru