MYANMAR – Seorang sumber pada hari Jumat (4/1) mengatakan, pengadilan Myanmar yang dikelola militer telah menunda persidangan Aung San Suu Kyi minggu ini.
Sebelumnya, sejumlah media setempat melaporkan bahwa pemimpin yang digulingkan itu merasa tidak enak badan.
Suu Kyi dijadwalkan menjalani persidangan pada hari Kamis dan Jumat atas tuduhan korupsi terkait dengan penyewaan dan pembelian helikopter saat menjabat.
RFA (Radio Free Asia) yang didanai Amerika Serikat melaporkan bahwa Suu Kyi diizinkan untuk melewatkan sidang atas permintaan dokternya karena dia menderita pusing dan mual.
Akan tetapi, sumber lain yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa meski sidang Kamis ditunda, sidang Jumat tetap terlaksana dengan Suu Kyi yang juga menghadirinya.
Sumber itu mengatakan kesehatan Suu Kyi baik-baik saja pada hari Jumat dan sidang berikutnya akan dilakukan pada 11 Februari.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu diadili atas lebih dari selusin kasus yang memungkinkannya menerima hukuman gabungan maksimum lebih dari 150 tahun penjara.
Dia telah dijatuhi hukuman total enam tahun penahanan untuk kasus lain, dalam proses hukum yang dicemooh oleh pendukungnya, beberapa pemerintah Barat, dan kelompok hak asasi manusia.
Baru-baru ini, ia juga kembali dituduh atas tindak suap yang lain, yaitu menerima sumbangan sebesar 550.000 dolar Amerika (sekitar 7,9 miliar rupiah) dari seorang pengusaha.
Suu Kyi juga akan diadili dalam persidangan atas tuduhan penipuan pemilu pada 14 Februari nanti.
Ia dituduh memanipulasi pemilihan 2020 lalu untuk memenangkan masa jabatan kedua.
Suu Kyi membantah semua tuduhan tersebut. Pengacaranya dilarang berbicara tentang kasusnya.
Ketika dimintai komentar tentang hal ini, juru bicara junta yang menggulingkan pemerintah Suu Kyi dalam kudeta Februari lalu menolak menjawab.
Pemerintah militer sebelumnya mengatakan Suu Kyi akan menjalani proses hukum oleh pengadilan independen.
Sumber: Reuters