LEBANON – Lima artefak Romawi dari kota kuno Palmyra, sebuah situs yang rusak selama konflik berkepanjangan selama satu dekade di Suriah, dikembalikan ke Damaskus pada hari Kamis (21/1) lalu. Pengembalian ini dilakukan oleh sebuah museum pribadi Lebanon tempat kelima artefak dipajang sejak tahun 2018.
Kepala barang antik Suriah, Mohamed Nazir Awad, dalam upacara serah terima yang diselenggarakan oleh Museum Nasional Lebanon, mengatakan bahwa artefak-artefak tersebut dikembalikan atas prakarsa seorang kolektor.
Adapun kelima artefak tersebut adalah patung-patung batu kapur dan batu pemakaman berukir yang berasal dari abad kedua dan ketiga Romawi.
Sang kolektor, Jawad Adra, memperolehnya dari rumah lelang Eropa sebelum perang Suriah dimulai pada 2011. Menurut Awad, keputusannya adalah tindakan “inisiatif murah hati”.
Otoritas Suriah juga mengatakan bahwa artefak yang berupa potongan-potongan yang dipajang di Museum Nabu di Lebanon bagian utara telah kembali ke “tanah air asli mereka”.
Selama konflik Suriah, situs Palmyra yang merupakan salah satu pusat budaya terpenting di dunia kuno jatuh ke bawah kendali kelompok Negara Islam.
Kelompok itu diketahui meledakkan beberapa monumen utama di Suriah, termasuk yang disebut dengan “Arch of Triumph”, atau “Lengkungan Kemenangan” di dalam bahasa Indonesia.
Duta Besar Suriah untuk Lebanon, Ali Abdul Karim, mengatakan pembicaraan untuk mengatur kembalinya artefak lain dari Museum Nasional di Beirut ke negaranya sedang berlangsung.
Sumber: Reuters