19.9 C
Indonesia

Thailand Membuka Tiga Destinasi Tambahan Untuk Turis di Tengah-Tengah Pandemi

Must read

THAILAND – Thailand menambahkan tiga destinasi pantai populer ke dalam program visa yang memungkinkan turis asing untuk melewati isolasi wajib. Langkah ini, mempertaruhkan industri pariwisata di tengah-tengah pandemi Covid-19, dinilai sebagai kunci pemulihan ekonomi.

Mulai Selasa (11/1), turis asing yang telah divaksinasi dapat memasuki Krabi, Phang Nga dan Koh Samui selain Phuket dalam program yang dinamakan sandbox. 

Program ini tidak mengharuskan para turis untuk menjalani karantina, asalkan mereka menghabiskan setidaknya satu minggu di salah satu tempat ini.

Baca Juga:

Aturan visa yang dilonggarkan adalah upaya lain Thailand untuk memulai kembali industri pariwisatanya meskipun munculnya varian Omicron memicu gelombang baru infeksi Covid-19.

Minggu lalu, negara yang bergantung pada pariwisata itu menangguhkan program bebas karantina yang lebih luas tanpa batas waktu. 

Hal ini dilakukan untuk mengatasi peningkatan kasus baru, meskipun itu membantu menarik sekitar 350.000 pelancong hanya dalam dua bulan.

Sementara itu, kedatangan turis dengan program sandbox kemungkinan akan berkurang 50 persen di Samui. 

“Ini masih lebih baik daripada nol, masih lebih baik daripada larangan perjalanan total”, kata Ratchaporn Poolsawadee, Presiden Asosiasi Pariwisata Koh Samui. 

“Penangguhan itu terjadi saat musim puncak perjalanan sehingga dampaknya terhadap sektor ini cukup signifikan.”

Strategi pembukaan kembali pariwisata yang tidak stabil hanya akan melemahkan prospek pertumbuhan Thailand. 

Pasalnya, sektor pariwisata berkontribusi hampir seperlima terhadap ekonomi negara sebelum pandemi, dengan 40 juta turis asing menghasilkan lebih dari 60 miliar dolar Amerika pada 2019 lalu.

“Munculnya varian baru dan kontrol perbatasan berikutnya, baik di Thailand dan di tempat lain, menimbulkan risiko” terhadap perkiraan dan pertumbuhan kedatangan turis Thailand, Juliana Lee, seorang ekonom di Deutsche Bank, mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Senin (10/1)

“Faktanya, mungkin diperlukan waktu bertahun-tahun untuk normalisasi penuh pariwisata global. Ini akan memakan waktu bagi wisatawan untuk mendapatkan kepercayaan diri bepergian ke luar negeri – orang akan enggan bepergian ke tempat-tempat yang jauh dan asing sampai mereka yakin tentang keberhasilan pelayanannya.”

Pulau resor Phuket, yang merupakan provinsi Thailand pertama yang membebaskan karantina wajib bagi pelancong yang divaksinasi per 1 Juli lalu, saat ini berhadapan dengan lonjakan terbesar dalam kasus harian sejak pandemi dimulai. 

Hal ini bahkan menyebabkan sekitar 60 persen tempat tidur di rumah sakit terisi. Akan tetapi pejabat setempat telah berjanji untuk melanjutkan program sandbox. 

Merek mengatakan bahwa sistem perawatan kesehatan pulau itu dapat mengatasi lonjakan kasus infeksi Covid-19.

“Situasi wabah di Phuket tidak berbeda dengan banyak negara lain. Kami sekarang menambah kapasitas bagi para turis untuk mengisolasi diri di kamar hotel,” kata Bhummikitti Ruktaengam, presiden Asosiasi Turis Phuket. 

“Apa yang dilakukan Thailand dengan penangguhan dan penyesuaian menunjukkan bahwa kami cepat membuat pergerakan untuk membatasi kerusakan, dan membuat perubahan selagi kami mempelajari lebih lanjut.”

Perlu diketahui, kasus infeksi Covid-19 telah melonjak di seluruh Thailand setelah liburan dan perayaan tahun baru. 

Selain itu, kasus dengan varian omicron kini menjadi mayoritas yang terdeteksi di antara klaster (orang) masuk dan di antara warga lokal. Pada hari Selasa, Thailand melaporkan penambahan sebanyak 7.133 kasus baru.

Sumber: The Straits Times

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru