INDONESIA – Sama seperti negara lainnya, penyuntikan vaksin untuk Covid-19 dosis booster atau dosis ketiga juga akan dilakukan di Indonesia. Kementerian Kesehatan dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Selasa (4/1) mengatakan penyuntikan dosis ini dimulai 12 Januari 2022 nanti.
Berbeda dari penyuntikan vaksin dosis pertama dan kedua sebelumnya, yang dibiayai oleh pemerintah sepenuhnya, vaksin dosis ketiga ini mengharuskan sebagian masyarakat untuk mengeluarkan sejumlah uang yang besarnya tergantung pada jenis vaksin yang dibutuhkan.
“Khusus untuk vaksinasi non-program pemerintah atau mandiri dilakukan pembayaran,” tulis pernyataan tersebut.
Diperkirakan hanya sekitar 100 juta orang kelas bawah yang akan mendapatkan vaksin dosis ketiga ini dengan gratis.
Sementara itu, hingga kini, pemerintah belum menetapkan harga setiap jenis vaksin yang akan dijadikan dosis booster.
“Belum ada biaya resmi yang ditetapkan oleh pemerintah,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi.
Pihaknya juga menegaskan bahwa besaran harga yang kini beredar di masyarakat adalah harga vaksinasi di luar negeri, bukan di Indonesia.
Proses penetapan harga ini juga tidak dapat dilakukan sembarangan. Berbagai pihak harus dilibatkan di dalamnya, salah satunya adalah Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Selain permasalahan harga, jenis dan banyaknya dosis di dalam satu suntikan vaksin booster ini juga masih didiskusikan.
Bagian ini adalah area kerja Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan studi riset booster lainnya, serta harus sesuai dengan persetujuan izin edar atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap semua urusan itu dapat selesai tanggal 10 Januari nanti, 2 hari sebelum jadwal pelaksanaan vaksinasi dosis booster.
“Sekarang ITAGI sedang melakukan research mudah-mudahan bisa selesai di tanggal 10 Januari,” katanya.
Dilansir dari berbagai sumber, setidaknya ada 7 jenis vaksin yang digunakan di Indonesia hingga saat ini.
Ketujuh vaksin itu adalah Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Pfizer, Sinopharm, Zifivax, dan Janssen. Harga masing-masing vaksin tersebut beragam di seluruh dunia.
Vaksin dengan harga termurah adalah Astrazeneca, yaitu mulai dari 2,19 dolar Amerika. Sementara itu, Sinovac menjadi vaksin dengan harga termahal, yaitu 32,52 dolar Amerika.
Di sisi lain, harga vaksin Zifivax belum dipublikasikan oleh pihak produsennya, Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical.
Kementerian Kesehatan juga menyebutkan kelompok yang menjadi prioritas dalam program vaksinasi dosis booster ini, yaitu tenaga kesehatan, lansia, peserta penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan, dan kelompok komorbid dengan immunocompromised.
Untuk vaksinasi non-program pemerintah atau mandiri dapat dibiayai oleh perorangan atau badan usaha dan dilakukan di RS BUMN, RS Swasta, maupun klinik swasta.