DUNIA – Nyamuk adalah hama yang mematikan. Tapi mereka juga menyerbuki tanaman dan bahkan dapat membantu kita dalam bidang medis.
Kita tidak bisa membunuh semua nyamuk. Ada ribuan spesies dan hanya beberapa ratus dari mereka yang menyebarkan penyakit yang mematikan bagi manusia dan hewan lainnya seperti malaria, demam berdarah, zika, demam kuning dan chikungunya.
Tapi penyakit-penyakit itu hanya disebabkan oleh nyamuk betina. Sisanya dapat memberi manfaat bagi ekosistem global dan kehidupan secara umum, termasuk bagi penelitian medis.
DW merilis bahwa nyamuk betina menghisap darah untuk mendapatkan protein yang mereka butuhkan untuk bertelur dan berkembang biak. Itu sebabnya mereka menyengat manusia dan hewan lain.
Tapi, umumnya nyamuk memakan nektar untuk energinya. Mereka membantu penyerbukan bunga, terutama tanaman air, karena di sanalah mereka menghabiskan banyak waktu, seperti untuk berkembang biak.
Tentu, kita memiliki pertahanan melawan nyamuk, seperti reaksi cepat dan tamparan atau obat nyamuk, tetapi alam juga ada di pihak kita.
Nyamuk adalah sumber makanan penting bagi burung, kelelawar, ikan, katak, capung, dan laba-laba. Para pemerhati lingkungan mengatakan, ekosistem kita juga bergantung pada nyamuk. Walaupun demikian nyamuk tidaklah memenuhi seluruh kebutuhan makanan mereka.
Saat menggigit, nyamuk mengeluarkan air liur. Itu menghentikan darah dari pembekuan saat mereka menyedotnya. Peneliti mengatakan keduanya bermanfaat bagi bidang medis.
Mulut nyamuk telah membantu dalam merancang jarum yang lebih baik (suntikan yang tidak terlalu menyakitkan). Dan air liur, yang mengandung protein dapat membantu dalam mengembangkan pengobatan trombosis vena dalam.
Nyamuk bertelur di air yang tenang. Kita memberi mereka tempat berkembang biak ini secara gratis karena kelalaian. Tetapi perlu diketahui larva juga membantu membersihkan air dengan memakan limbah biologis, termasuk parasit lainnya.
Kita masih mencari tahu, apa lagi manfaat nyamuk: Jika mereka tertarik pada karbondioksida yang kita hembuskan, dapatkah mereka juga menjadi indikator polusi yang berguna?