DUBAI – Eksplorasi luar angkasa yang berkelanjutan menjadi topik penting dalam ajang Dubai Expo 2020. Para pemimpin global dari badan antariksa, pemerintah, dan perusahaan swasta berkumpul di seminar ini diberitahu tentang manfaat ekonomis dari sektor luar angkasa, perluasannya dan peran yang dapat dimainkan oleh pemerintah dan swasta.
The Editor sebagai media partner ajang Dubai Expo 2020 mendapat kesempatan untuk menjadi fasilitator tentang pentingnya eksplorasi berkelanjutan umat manusia ke luar angkasa. Diskusi tersebut juga membahas tentang kemajuan terkini yang bisa didapatkan oleh umat manusia dari eksplorasi tersebut.
Dalam ruang diskusi yang dibuka pada Rabu (20/10) kemarin, diketahui hasil perbincangan dari Badan Antariksa UEA, Pusat Antariksa Mohammed Bin Rashid (MBRSC) dan penyelenggara acara dari Swedia dan Italia akan berlanjut besok Jumat (22/10).
Paviliun Swedia selaku penyelenggara akan membawa diskusi pembahasan tentang luar angkasa lebih jauh lagi dengan tema Space for Agenda 2030 dan akan dibahasa pada agenda konferensi Stockholm+50 pada Juni 2022 nanti.
Dalam pidatonya, Menteri Negara UEA dan Ketua Badan Antariksa UEA Sarah Al Amiri mengatakan bahwa pihaknya siap menjalin kerja sama dengan negara lain untuk mengembangkan alat, teknologi dan keterampilan serta kompetensi perkembangan tentang antariksa.
“Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan mengambil tindakan mendesak terhadap perubahan iklim bergantung pada penggunaan kemitraan teknologi ruang angkasa. Membangun ekosistem yang menarik, kompetitif, dan bersemangat untuk perusahaan luar angkasa akan menarik lebih banyak investor dan inovator – sumber untuk penelitian dan pengembangan di berbagai bidang ilmiah, dan inovasi teknologi yang muncul akan berkontribusi untuk mencapai banyak Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” ungkapnya.
Untuk mengimbangi lanskap makroekonomi yang kompleks dan dinamis ini, lanjutnya, kami membutuhkan kerangka kerja yang kuat dan gesit secara bersamaan yang memungkinkan kami untuk melayani para pemimpin kami, negara kami, dan rakyat kami.
Ia mengatakan bahwa UEA akan menjadi negara Arab pertama yang akan menjelajahi luar angkasa. Ia yakin kemampuan ini akan membawa UEA ke arah kemajuan tanpa batas di masa depan.
Sementara itu, Astronot asal Emirat Hazza Almansoori mengatakan bila keberadaan Dubai Expo 2020 menyatukan negara-negara dalam mempelajari ilmu pengetahuan.
“Ketika saya pergi ke luar angkasa, satu hal yang ingin saya lihat adalah negara asal saya. Tetapi ketika saya melihat [Bumi], saya menyadari satu hal: tidak ada batas antar negara. Kita hidup bersama sebagai manusia, dan kita harus bekerja sama,” ungkap Hazza.
Sementara itu, Kepala Ekonom NASA Alexander MacDonald mengungkapkan bila saat ini pihaknya tengah fokus pada proyek Artemis, yakni sebuah proyek yang akan membawa manusia kembali ke bulan dan mempelajari cara untuk tinggal disana.
“Proyek kedua adalah persiapan misi pertama ke Mars. Dalam mitologi Yunani Artemis adalah saudara kembar Apollo, dan jika peluang dan janji program Apollo diwakili oleh gagasan untuk semua umat manusia maka saya percaya janji baru program Artemis diwakili oleh ungkapan ‘dengan seluruh umat manusia’…. kita kembali ke bulan dengan kemitraan internasional… dan kemitraan komersial, di mana kita dapat menemukan peluang baru dan menguji teknologi baru. Ini adalah masalah yang bermanfaat untuk terus dikerjakan untuk memastikan bahwa kita semua kembali, seperti yang kita janjikan ketika kita terakhir di sana pada tahun 1972, dengan damai dan harapan untuk semua,” ungkap Alexander.
Sementara itu, disisi sumber daya manusia, Head of STEM Education and Outreach di European Space Agency (ESA) Monica Talevi mengatakan pihaknya tengah mencari tenaga kerja yang siap bekerja di bidang teknologi luar angkasa.
Kata Monica, kriteria tenaga kerja yang mereka butuhkan maka yang pertama dicari adalah mereka yang memiliki latar belakang pendidikan di sektor STEM, yakni sains, teknologi, teknik, dan matematika.
“Luar angkasa hanyalah bagian dari sektor luar angkasa… dan menarik kaum muda ke disiplin STEM menggunakan luar angkasa sangatlah kuat,2 ungkap Monica.
Direktur Senior Teknik Luar Angkasa Amer Al Sayegh mengatakan bila saat ini UEA tegah fokus pada transfer pengetahuan dengan mengirim sekelompok insinyur dan lulusan baru untuk belajar tentang teknologi di Korea Selatan.
“Kemudian tim yang sama memperoleh pengalaman dan mulai berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan generasi baru … kami juga mengambil mahasiswa sarjana untuk bekerja di lapangan, pada proyek yang sedang berlangsung, dan pergi ke industri atau industri atau perusahaan yang ada untuk menarik mereka menuju proyek luar angkasa,” ungkapnya.
Perbincangan tentang topik luar angkasa akan jadi bahan perbincangan di ajang Dubai Expo 2020 hingga tanggal 23 Oktober 2021 mendatang. Diskusi ini bekerja sama dengan Badan Antariksa UEA dan Pusat Antariksa Mohammed bin Rashid (MBRSC).