THE EDITOR – Kepala Desa Sambirejo Wahyu Nugroho berhasil menyusun desain tata ruang ramah lingkungan untuk wilayahnya karena mendapat ilmu dari pelatihan P3PD (Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa) di akhir tahun 2023 lalu.
Desain ini juga membuat Wahyu membuat Perdes (Peraturan Desa) yang menyusun kategori apa saja yang harus diikuti oleh investor bila ingin membangun bisnis di wilayahnya.
“Tanpa ada pemahaman tentang Perdes maka investor akan datang lebih dulu dan membuat izin lewat OSS (Izin Berusaha) lewat online. Tau-taunya bangun hotel, resto dan desa taunya belakangan. Ini kan sesuatu yang ironis,” ungkap Wahyu kepada The Editor beberapa waktu lalu.
Master plan yang disusun oleh Desa Sambirejo, lanjut Wahyu, mengutamakan kelestarian daerah agar tidak rusak.
“Kalau asal bangun (hotel) akan longsor,” katanya.
Keputusan ini ia ambil untuk mencegah agar tidak ada lagi pengusaha yang membeli aset di desanya tanpa aturan yang benar.
Desain tata ruang baru ini juga menyusun tentang daftar lokasi yang boleh dikembangkan menjadi area bisnis.
MASYARAKAT DIAJAK TERLIBAT
Setelah ikut Pelatihan P3PD, Wahyu juga sadar bila dalam membangun desanya ia perlu melibatkan warganya.
Melibatkan warga desa, kata Wahyu, akan membantu iklim investasi. Dimana, masyarakat menjadi makin mencintai desa tempat mereka tinggal.
Karena rasa memiliki yang tinggi, penduduk desa tidak akan mengganggu investor manapun yang masuk ke Desa Sambirejo.
“Bayangkan mbak, kalau ada hotel kan ada jam malam tiba-tiba di portal. Banyak hal seperti itu terjadi. Jadi kita antisipasi hal seperti itu ya (bagi investor),” tandasnya.