25.4 C
Indonesia

5.000 Penonton Hadiri Konser Rock Pertama Di Barcelona Dengan Protokol Covid

Must read

Ribuan orang hadir di acara konser rock pertama yang diadakan di Barcelona (Foto: Reuters)

BARCELONA – 5.000 penggemar musik rock menikmati konser di Barcelona setelah melalui protokol covid-19. Promotor acara tersebut mengadakan pemeriksaan bagi ribuan penonton yang hadir di hari konser diadakan.

Seperti dirilis oleh The Guardian, diketahui bila satu-satunya aturan yang berlaku untuk bisa hadir di pertunjukan tersebut adalah penonton harus datang dengan memakai masker wajah berkualitas tinggi yang disediakan oleh penyelenggara konser.

“Setidaknya kami bisa menghindari kenyataan untuk sementara waktu,” kata Jose Parejo, 40.

“Kami berada di konser kecil. Kami juga ingat saat konser semacam ini adalah hal biasa (sebelum pandemi). Sayangnya, hal-hal yang saat ini tidak begitu normal,” katanya.

Baca Juga: Diskon Tiket Hingga 85 Persen, Hadiri Garuda Indonesia Online Travel Fair (GOTF)

Pertunjukan oleh grup rock SLL mendapat izin khusus dari otoritas kesehatan Spanyol untuk tampil, sementara bagian negara lain sangat.

Penonton diberi akses membeli tiket di tiga tempat di Barcelona. Disana mereka dapat melakukan tes antigen pada Sabtu pagi dan menonton konser di malam harinya. Mereka yang mendapat kode negatif akan menerima hasil pemeriksaannya melalui ponsel untuk hadir di konser yang diadakan pada jam 7 malam waktu Barcelona.

Orang dengan penyakit jantung, kanker atau mereka yang telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir diminta untuk tidak mendaftar.

Penyelenggara mengatakan bila konser ini adalah acara komersial pertama dengan penonton besar yang diadakan di Eropa selama pandemi.

Tiket pertunjukan itu terjual habis. Tiket dijual dengan harga mulai dari €23-28 (Rp390.000 – Rp450.000), termasuk biaya tes dan masker wajah yang wajib kecuali saat makan atau minum di area yang ditentukan.

Konser tersebut didukung oleh otoritas lokal dan para ahli dari Fight Aids and Infectious Diseases Foundation yang juga diketahui menyelenggarakan studi kasus seputar konser kecil yang dihadiri 500 orang pada bulan Desember lalu.

Dikatakan bahwa hasil studi kasus pendahuluan menunjukkan bahwa pra-skrining dengan tes antigen dan penggunaan masker wajah berhasil mencegah infeksi di dalam konser meski tidak ada aturan jarak sosial.

“Ini adalah langkah kecil lainnya untuk dapat mengadakan konser dan acara budaya” selama pandemi, kata Dr Boris Revollo, ahli virus yang terlibat dalam rancangan protokol kesehatan.

Selain 10 kali lebih besar dari konser di bulan Desember, kali ini tidak ada grup kontrol yang dipertahankan di luar gedung konser.

Karena penonton konser setuju otoritas kesehatan masyarakat dapat memberi tahu tim Dr. Boris Revollo jika mereka terserang virus corona dalam beberapa minggu setelah konser.

Dengan informasi tersebut, tim Revollo akan melakukan analisis tingkat infeksi di antara 5.000 penonton konser dibandingkan dengan populasi umum untuk melihat apakah ada perbedaan yang dapat mengarah pada penularan di konser tersebut.

Bagi Gerard Munne, 37, itu adalah pelepasan.

“Sensasi kebebasan, bisa merasakan kehangatan masyarakat,” ucapnya.

spot_img

More Articles

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru