JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thorir mengatakan bahwa market yang besar jadi alasan mengapa 10 perusahaan ini harus melantai di bursa saham.
“Insya Allah sampai dengan 2023 ini, minimum 10 BUMN akan kami go public-kan dan marketnya sangat besar,” ujar Erick Thohir sebagaimana dilansir dari Antara, Kamis (29/4).
Erick Thorir yang hadir dalam acara peluncuran Indeks IDX-MES BUMN 17 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga mengatakan bahwa dengan tercatatnya 10 perusahaan ini di BEI, maka BUMN juga bisa bersaing di pasar terbuka.
“Kita ingin pastikan seluruh dari BUMN yang ada bisa bersaing secara leluasa dan menjadi sustain untuk supya mendongkrak fundamental ekonomi Indonesia,” jelasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari Kementerian BUMN, 14 perusahaan BUMN dan anak usaha BUMN dari berbagai klaster segera masuk ke bursa melalui mekanisme umum saham perdana (Initial Public Offering).
14 perusahaan tersebut adalah PT Pertamina International Shipping (Persero), PT Pertamina Geothermal Energi (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (Persero), PT Pertamina Hilir (Persero) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Persero).
Kemudian juga ada PT Indonesia Healthcare Corporation (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT EDC and Payment Gateway (Persero), PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero), PT Dayamitra Telekomunikasi (Persero), PT Telkom Data Center (Persero), PT Inalum Operating (Persero), PT MIND ID (Persero) dan PT Logam Mulai (Persero).
Dan dikabarkan juga bila dari 14 perusahaan BUMN tersebut, yang paling berpeluang untuk IPO tahun ini adalah PT Pertamina Geothermal Energi (Persero) dan PT Dayamitra Telekomunikasi (Persero) atau Mitratel.